Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJAK peletakan batu pertama pada 2000 oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Sutiyoso, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hingga kini terus berbenah. Namun, sayangnya, keberadaan kawasan yang dulunya bernama Kampung Kalibata itu masih kalah populer dengan destinasi wisata lainnya di Ibu Kota seperti Taman Margasatwa Ragunan.
“Kalau Minggu, pengunjung Setu Babakan 2.000 sampai 3.000 orang, beda jauh kalau dibandingkan dengan Ragunan yang bisa sampai 10 ribu orang,” ujar Kepala Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, Supli Ali.
Hal itu, lanjut Ali, disebabkan minimnya fasilitas di Setu Babakan sehingga tidak menarik masyarakat untuk mengunjungi. Sejumlah lahan yang hendak dibangun bahkan masih harus dibebaskan terlebih dahulu.
“Rencananya akan dibangun wisma, hotel, dan museum yang berada di satu kawasan. Lalu dilengkapi dengan koleksi alat kesenian dan kebudayaan Betawi. Mudah-mudahan pembangunan fisiknya selesai 2017 nanti,” jelas Ali.
Selain itu, sambungnya, akan diadakan pula pertunjukan seni dan budaya rutin di Setu Babakan.
“Saat ini pertunjukan seni belum kontinu. Kadang pada Minggu ada pertunjukan lenong, gambang kromong, marawis, juga silat, tetapi belum kontinu. Mudah-mudahan setelah Lebaran nanti akan diadakan secara berkala,” tandas Ali.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) DKI Jakarta Catur Laswanto mengatakan ke depannya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan diharapkan bisa menjadi pusat pelestarian budaya betawi sekaligus destinasi wisata di Jakarta.
“Sebenarnya sekarang sudah menjadi destinasi wisata yang cukup diminati karena masyarakat bisa menikmati kesejukan alam di Setu Babakan, makanan khas Betawi, dan rumah khas Betawi dengan biaya yang murah. Akan tetapi, ini belum maksimal,” ujarnya.
Saat ini, sambung Catur, Pemprov DKI masih harus memproses pembebasan lahan di kawasan Setu Babakan dengan cara membeli lahan warga dengan harga apraisal. Nantinya tanah tersebut akan dibangun sesuai masterplan yang telah dimiliki Pemprov DKI, salah satunya membangun wisma dan cottage sehingga pengunjung bisa bermalam di kawasan itu.
“Tentu kita ingin kawasan Setu Babakan bisa menjadi destinasi wisata utama seperti Ragunan, Monas, maupun TMII,” pungkas Catur. (Nic/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved