Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemenkes: Meski Lepas Masker Tetap Harus Waspada

M. Iqbal Al Machmudi
18/5/2022 15:56
Kemenkes: Meski Lepas Masker Tetap Harus Waspada
Para pejalan kaki menggunakan masker saat berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.(ANTARA)

PELONGGARAN tidak memakai masker di ruang terbuka bukan berarti masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan lainnya dan abai terhadap penyebaran virus. Pemakaian masker di ruang tertutup dan padat penduduk masih menjadi upaya pencegahan penyebaran.

Masker punya kapasitas yang paling mudah dan efektif untuk mencegah penularan virus. Meski Presiden RI Joko Widodo sudah memberi pelonggaran maka akan ada kewajiban yang harus disadari apalagi dengan adanya hepatitis ini.

Baca juga: Jangan Sampai Pelonggaran Masker Merugikan Diri Sendiri

"Maka pelonggaran itu tetap diikuti dengan kewajiban-kewajiban contoh memakai masker di tempat yang padat, transportasi umum, dan fasilitas umum," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam konferensi pers di Gedung Adhiyatma Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (18/5).

Sehingga, lanjut Syahril, pencegahan tetap dilakukan namun sudah lebih fleksibel membuka masker di ruang terbuka dan memakai kembali jka dirasa berkerumun.

"Kita harus memahami secara bersamaan bahwa disiplin dalam menjaga protokol kesehatan dengan adanya kasus covid-19 ini kita memiliki kesadaran yang tinggi karena sebagian penyebaran melalui saluran pernapasan," ujar Syahril.

Dengan kebijakan pelonggaran sebagai upayan transisi menginjak ke masa endemi namun tetap lebih disiplin dan pemakaian masker sejatinya sudah bagian dari kehidupan masyarakat saat ini.

"Tapi masing-masing harus tetap waspada. Dan ini juga sebagai bagian dari masa transisi menuju perilaku normal seperti sebelum pandemi," ungkapnya.

Transisi ini akan dilihat 3-6 bulan ke depan dan akan dilihat parameter seperti tingkat transmisi, keterisian rumah sakit, positvity rate, dan sebagainya namun tidak menutup kemungkinan WHO menentukan endemi. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya