Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

KLHK dan KFS Bahas Persiapan Proyek Pengembangan Sistem Pengendalian Karhutla

Atalya Puspa
08/5/2022 13:00
KLHK dan KFS Bahas Persiapan Proyek Pengembangan Sistem Pengendalian Karhutla
Ilustrasi(ANTARA)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membahas persiapan proyek pengembangan sistem pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan Korea Forest Service (KFS). 

Kasubdit Penanggulangan Karhutla KLHK Israr Albar menjelaskan, tujuan proyek ini adalah untuk membangun fire monitoring center sekaligus juga dapat menjadi training center dalam rangka mewujudkan Manggala Agni sebagai center of excellent pengendalian karhutla di Indonesia.

Baca juga: BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi 6 Meter di Perairan Indonesia

"Proyek ini diharapkan dapat mendukung respon secara dini karhutla khususnya pada daerah rawan melalui penerapan teknologi dan informasi serta peningkatan kapasitas bagi Manggala Agni dan regu brigdalkarhutla lainnya," kata Israr dalam keterangan resmi, Minggu (8/5). 

Untuk diketahui, Pilot Project for Forest and Land Fire Monitoring System merupakan kerjasama KLHK dengan KFS tersebut telah diinisiasi sejak pertemuan IKFCC ke-22 tahun 2016. Israr menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini, proses kerja sama tersebut telah melalui berbagai rangkaian proses pengusulan KLHK ke pihak Korea melalui Bappenas dan telah dilakukan pertemuan pembahasan antara Direktorat PKHL dan Korea Indonesia Forest Center (KIFC) untuk mendiskusikan persiapan proyek dan studi kelayakan proyek.

“Rencana durasi proyek selama lima tahun pada 2022-2026 dengan perkiraan anggaran sebesar US$4 juta. Proyek terdiri dari tiga fase meliputi development, expansion, dan settlement and transferal. Ruang lingkup kegiatan meliputi establishing the framework, building human capacity, dan modernizing forest and land fire equipment,” terang Israr.

Israr mengungkapkan studi kelayakan proyek tersebut telah dilaksanakan pada November 2020 oleh KIFC dan Tenaga Ahli Korea didampingi oleh Direktorat PKHL, KLHK. 

Berdasarkan laporan hasil studi kelayakan, Daops Manggala Agni Sumatera XVII/Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, terpilih sebagai lokasi yang prospektif untuk pengembangan proyek tersebut. Saat ini KFS sedang mempersiapkan surat kepada Menteri LHK dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Korea sehingga selanjutnya dapat dilaksanakan pembahasan Letter of Arrangement (LoA). (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya