Animo Mahasiswa Masuk STP Trisakti Terus Meningkat

ANIMO calon mahasiswa menempuh kuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti Jakarta setiap tahun terus meningkat. Terbukti dalam tiga tahun terakhir selalu melampaui target. Pada 2014/2015 meningkat 125% dan pada 2015/2016 naik lagi menjadi 140%.

"Pada tahun ajaran baru 2016/2017 sampai saat ini telah terdaftar 73,3% dan diharapkan jumlah mahasiswa baru pada puncak pendaftaran Agustus 2016 dapat melampaui jumlah yang ditargetkan," kata Ketua STP Trisakti Fetty Asmaniati pada laporan sidang senat terbuka dalam acara Dies Natalis ke-47 di kampus STP Trisakti, Jakarta, Kamis (2/6).

Saat ini, jumlah mahasiswa aktif STP Trisakti 2015/2016 sebanyak 2.385 orang.

Pada perayaan Dies Natalis kali ini, STP Trisakti memberikan beasiswa kepada 150 mahasiswa berprestasi akademik maupun nonakademik serta mahasiswa yang kurang mampu dari sisi finansial, tetapi mempunyai prestasi akademik yang baik.

"Kami mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang menerima beasiswa, terus berprestasi, terus meningkatkan kemampuan dan berperan aktif dalam pembangunan pariwisata," cetusnya.

Untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa, STP Trisakti menyiapkan 19 Unit Kegiatan Mahasiswa. Sedangkan untuk pembinaan soft skill, STP Trisakti menyelenggarakan tujuh kegiatan.

Fetty mengungkapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2015–2019, STP Trisakti menetapkan visi 'Menjadi Pusat Unggulan Pengembangan Ilmu Pariwisata dan Hospitaliti yang memiliki Daya Saing Global'. Visi tersebut sejalan dengan berlakunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Untuk itu,lanjut Fetty, STP Trisakti menetapkan tiga strategi yaitu pertama pendidikan pariwisata yang berkarakter dan berbasis riset dengan keunggulan kelas dunia, adapun strategi kedua ialah peningkatan kemandirian keuangan yang dikelola secara akuntabel, transparan, efisien, dan efektif. Sedangkan strategi ketiga, pengembangan kelembagaan berorientasi pada mutu.

Untuk penjaminan mutu pendidikan tinggi di STP Trisakti dilaksanakan melalui dua cara, yaitu audit internal yang dilaksanakan setiap semester. Sedangkan audit eksternal dilakukan melalui pengakuan dari pemerintah oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan pemberian akreditasi A pada 4 program studi pada pendidikan vokasi dan akreditasi B pada 1 program studi pada pendidikan akademik.

Juga perolehan sertifikat ISO 9001:2008 dan IWA2:2007 untuk kedua kalinya.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani dalam acara tersebut mengingatkan, kendati potensi pariwisata Indonesia luar biasa tetapi masih kalah dalam kunjungan wisata mancanegara (wisman) di negara ASEAN . Ia mencontohkan Malaysia yang bisa mencapai 25,2 juta wisman, Singapura 15,2 juta, Thailand 29 juta, dan Indonesia hanya 10,4 juta.

"Jadi Indonesia masih ketinggalan dalam pencapaian wisman. Hal ini dimungkinkan karena faktor lemahnya inovasi. Sebab itu, Menteri Pariwisata mengembangkan 10 destinasi baru guna meningkatkan kunjungan wisman," kata Ni Wayan Giri. (Bay/OL-5)