Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KERAJAAN Arab Saudi resmi mengumumkan penyelenggaraan haji 1443 H dengan total jemaah mencapai 1 juta orang hari ini, Sabtu (9/4). Ketentuannya calon jemaah harus berusia di bawah 65 tahun dan telah divaksinasi.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya memastikan bahwa stok cukup untuk kebutuhan vaksin lengkap dan booster calon jemaah haji nantinya.
Baca juga: Menag: Alhamdulillah, Calhaj Indonesia Bisa Berangkat Tahun Ini
"Kalau stok vaksin kita cukup ya," kata Nadia melalui pesan singkat kepada Media Indonesia, Sabtu (9/4)
Dia menambahkan persiapan teknis penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi ini terus dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan. "Nanti kita koordinasi lebih lanjut dengan kemenag," sebutnya.
Sementara itu, pemerintah telah bekerja keras mengoptimalisasi dosis vaksin yang diberikan kepada masyarakat. Agar stok vaksin yang tersedia dapat digunakan sebelum mencapai tenggat kadaluarsa. Hasilnya, di Bulan Februari lalu sekitar lebih dari 4 juta dosis berhasil digunakan sebelum kadaluarsa.
Kunci utama untuk memaksimalkan penggunaan vaksin yang sudah tersedia adalah perencanaan yang baik yang melingkupi aspek logistik, tenaga vaksinator, maupun redistribusi ke daerah lain yang membutuhkan.
"Kedepannya dimohon agar pemerintah daerah meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat agar alokasi vaksin yang diberikan dapat lebih terukur dan akurat sesuai kemampuan daerah," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan covid-19 Prof. Wiku Adisasmito.
Selain itu, untuk sisa dosis yang belum berhasil disuntikkan berhasil diurus perpanjangan kadaluarsanya. Namun hal ini dilakukan secara hati-hati oleh pemerintah melalui diskusi dengan pakar dan pabrikan obat secara mendalam.
"Sehingga perlu saya tekankan, upaya perpanjangan batas kadaluarsa vaksin, bukan merupakan solusi utama. Upaya ini dilakukan semata-mata agar stok vaksin yang sudah ada tidak terbuang sia-sia," jelas Prof Wiku.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menyambut positif atas pengumuman terbaru dari otoritas Saudi ini. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan rasa syukur atas adanya kepastian keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini.
"Syukur alhamdulillah, jemaah haji Indonesia bisa berangkat tahun ini. Ini kabar yang sangat ditunggu jemaah haji di tanah air," kata Menag di Jakarta, Sabtu (9/4).
Menag mengatakan, batalnya pemberangkatan jemaah haji Indonesia dalam dua tahun terakhir telah menyebabkan kerinduan mendalam jemaah Indonesia untuk ke Tanah Suci.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Saudi yang memberi kesempatan tahun ini bagi jemaah Indonesia untuk memenuhi panggilan beribadah haji," tuturnya.
Pria yang akrab disapa GusMen ini menegaskan bahwa berapapun kuota yang diberikan, Indonesia siap menyelenggarakan haji. Sebab, persiapan dengan berbagai skenario pemberangkatan telah dilakukan selama ini.
"Kita akan optimalkan berapapun kuota nanti yang diberikan untuk Indonesia. Bahkan, kalau bisa kita akan upayakan agar Indonesia bisa mendapat tambahan, misalnya dari kuota negara lain yang tidak terserap," tegasnya.
"Kita siap dan akan lakukan persiapan sebaik mungkin untuk memastikan jemaah terlayani dengan baik," pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved