Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Cara Kelola Emosi Orangtua dan Anak saat Pandemi

Mediaindonesia.com
26/3/2022 22:53
Cara Kelola Emosi Orangtua dan Anak saat Pandemi
Ilustrasi.(MI/Susanto.)

ADA cara mudah agar ikatan orangtua dan anak bisa menjadi kuat saat pandemi. Salah satu caranya dengan pengelolaan emosi yang baik.

Dengan pengelolaan emosi yang baik dimulai dari orangtua ketika mengalami tekanan atau stres. Nanti anak bisa lebih nyaman saat berinteraksi selama proses menjalin ikatan tersebut. 

"Kadang kala orangtua lupa untuk mengatur stresnya. Sering lupa kalau ketika kita mengalami gangguan kesehatan mental, anggota keluarga yang lain terdampak. Jadi memang perlu ada pengendalian emosi," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI) Ajeng Raviando dalam acara virtual, Sabtu (26/3).

Ketika stres pastikan orangtua bisa mengendalikannya tanpa memengaruhi komunikasi dengan sang buah hati. Misalnya ketika orangtua stres akibat pekerjaan, jangan sampai suara saat berkomunikasi dengan anak menjadi meninggi.

Hal sebaliknya juga terjadi ketika anak stres, orangtua harus mencari cara agar anak bisa mengendalikan emosinya dan menemukan solusinya bersama-sama.

Ajeng menyebut tidak sedikit di tengah masa pandemi, orangtua dan anaknya berkonflik mengenai masalah pelajaran sekolah karena sang anak merasa stres harus belajar terus di rumah tanpa memahami materi. Ketika kondisi tersebut terjadi, carilah kegiatan yang bisa melepaskan stres untuk dilakukan bersama-sama. 

Dengan demikian selain membantu mengatasi tekanan yang dialami masing-masing pribadi, ikatan antara anak dan orangtua dari melakukan aktivitas bersama bisa juga berjalan ke arah yang positif. Beberapa ide kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama dengan anak untuk melepaskan stres dan cocok di masa pandemi di antaranya berjalan mengelilingi kompleks rumah atau bisa juga memasak sarapan atau pun makanan untuk keluarga.

Baca juga: Studi: Konsumsi Pemanis Buatan terkait dengan Risiko Kanker

Beberapa kegiatan tadi selain berpengaruh baik pada kesehatan mental dan membangun kepercayaan antara ibu dan anak ternyata juga bisa sekaligus menunaikan tugas-tugas rumah yang biasanya hanya dilakukan oleh satu pihak. "Jadi saat membangun ikatan (bonding) dengan anak, kita bisa memasukkan kegiatan itu tetap kreatif tetapi juga produktif meski terbatas di area rumah saja," kata Ajeng. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik