Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, menyambut serius Presidensi G20 yang berlangsung di Indonesia tahun ini. Ini merupakan momen penting bagi Indonesia, khususnya KLHK karena lingkungan merupakan salah satu isu utama yang diangkat pada momen tersebut.
Siti mengatakan transisi energi yang berkelanjutan menjadi satu dari tiga isu utama di G20. Di dalamnya juga terkait upaya recovery economy melalui transisi energi.
"Di dalamnya tentu akan terkait hal lain juga seperti perubahan iklim. Karena itu untuk working group yang terkait lingkungan itu akan ada tiga hal yang jadi prioritasnya untuk kami bahas," ujar Siti, di gedung Metro TV, Jakarta, Sabtu, (19/3).
Pertama ialah pemulihan secara berkelanjutan. Kedua alngkah-langkah perlindungan lingkungan baik di ekosistem darat atau laut untuk menekan perubahan iklim. Ketiga, mobilisasi sumber daya untuk perubahan lingkungan dan perubahan iklim.
"Jadi itu yang kami bawa di antaranya dan dibahas di working group terkait lingkungan," ujar Siti.
Baca juga: Presidensi G20 Dorong Pencapaian Tujuan Indonesia
Selain itu KLHK juga menyoroti tentang upaya penelamatan lingkungan dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal itu dinilai penting karena kemajuan teknologi digital tak bisa dihindari dan harus dimanfaatkan untuk berbagai hal positif.
"Kita perlu bersama-sama dan terus berkolaborasi diantara berbagai elemen di negara ini, sehingga, misalnya implementasi rencana operasional FOLU Net Sink 2030 berjalan dan terlaksana dengan baik. Dengan contoh konkrit 'kembalikan hutan tropika basah Indonesia' yang akan kita contohkan di Kalimantan. Kolaborasi teknologi seperti telah saya sampaikan menjadi sangat penting, dengan kondisi-kondisi berikut ini," ujar Siti.
Siti mengatakan, era baru digitalisasi akan terus senantiasa berubah mengikuti perkembangan teknologi. Dalam hal pengelolaan lingkungan hidup ke depannya juga harus membuka dan beradaptasi terhadap perubahan era tersebut.
"Selain itu saat ini terdapat tren baru, dimana immersive technology sudah mulai menjadi tren dan bahkan saya melihat terdapat beberapa penerapan teknologi ini pada bidang-bidang tertentu seperti media sosial sampai dengan industri pertambangan. Saya mendorong teknologi seperti ini untuk dapat juga berkontribusi terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Seperti misalnya simulasi edukasi lingkungan, pembuatan game dalam merawat pohon, merawat hewan, dan lain-lain," ujar Siti. (A-2)
Film G20 yang dibintangi oleh Viola Davis akan tayang di Prime Video pada 10 April.
DEKLARASI bersama para pemimpin Kelompok 20 (G20) pada pertemuan puncak tahunan mereka dinilai tidak memenuhi harapan dan mengecewakan.
DALAM KTT G20 ke-19 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, para pemimpin dari 20 negara ekonomi teratas dunia menyerukan empat tema besar.
Biden secara khusus menyoroti perlunya para pemimpin dunia untuk mengumpulkan modal swasta guna menghadapi tantangan.
Penting juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang bersih dengan menegakkan sikap tanpa toleransi terhadap korupsi.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (18/11) menekankan perlunya para pemimpin dunia untuk mengatasi kelaparan dan kemiskinan di seluruh dunia.
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved