Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Akses ke Taman Nasional masih Minim

Taufan SP Butan
26/5/2016 08:30
Akses ke Taman Nasional masih Minim
(www.beritapalu.com)

PENGEMBANGAN taman nasional sebagai destinasi wisata hingga saat ini masih terkendala akses dan infrastruktur.

Dukungan pemerintah pusat terhadap perbaikan fasilitas dan promosi diharapkan lebih intensif dilakukan untuk mengembangkan potensi taman nasional sebagai destinasi wisata alam dan edukasi.

"Taman nasional, sepe-ngalaman kami, untuk di luar Jawa memang masih belum banyak berkembang," ujar Zahrotun Nisaa, Kepala Bidang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi Taman Nasional Kutai, di Jakarta, kemarin.

Zahrotun mengatakan dukungan sangat dibutuhkan, terutama dalam hal pendanaan dan promosi tingkat nasional dan internasional untuk menarik kunjungan wisatawan.

Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga Pusat dan Daerah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ilyas Asaad mengatakan saat ini pemerintah berupaya mengembangkan taman nasional secara menyeluruh.

Tidak hanya bagaimana mempromosikan sebagai tujuan wisata, tetapi juga memenuhi kebutuhan infrastruktur agar dapat memfasilitasi masyarakat yang ingin berkunjung.

Upaya penyesuaian daya dukung setiap taman nasional juga menjadi perhatian.

Hal tersebut bertujuan membentuk pola agar pembatasan dapat tetap dilakukan terhadap jumlah kunjungan, sesuai dengan daya dukung dan kondisi kawasan agar keseimbangan tetap terjaga.

"Kami bekerja sama dengan Kemenpar, Kementerian PU-Pera, dan Kemendagri. Kami berusaha mengemasnya agar masyarakat tidak hanya minat berwisata, tetapi juga tahu, mengerti, hingga mau bersama-sama mengelola potensi lingkungan hidup dan kehutanan melalui ecotourism," pungkasnya.

Dongi-Dongi

Kerusakan sebagian kawasan pegunungan Dongi-Dongi akibat penambangan liar beberapa waktu lalu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Wakil Gubernur Sulteng Sudarto mengatakan, jika melihat kenyataan yang ada di lokasi itu, saat ini pihaknya melalui dinas terkait akan melakukan revitalisasi ataupun usaha pengembalian fungsi terhadap pegunungan Dongi-Dongi sebagai kawasan hutan lindung yang masuk Taman Nasional Lore Lindu.

Hal tersebut harus dilakukan, karena Dongi-Dongi juga merupakan salah satu kawasan biosfer yang telah diakui UNESCO.

"Kawasan hutan Dongi-Dongi sudah selayaknya dilindungi, serta daerah yang mengalami kerusakan akan dikembalikan fungsinya seperti sebelumnya," jelas Sudarto di Palu, kemarin.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulteng AKB Hari Suprapto menambahkan, pascapenutupan beberapa waktu lalu, tidak ada lagi aktivitas penambang liar di kawasan Dongi-Dongi.

Hari menyebutkan, sampai saat ini, di lokasi tambang tersebut masih dilakukan penjagaan oleh aparat bersenjata lengkap.

Adanya penjagaan tersebut otomatis akan mempersempit ruang gerak para penambang yang mayoritas berasal dari luar Sulteng.

Terkait dengan adanya pengembalian fungsi terhadap beberapa wilayah di daerah itu ke fungsi awal, polda mengaku sudah mendapatkan perintah untuk mengawal.

"Perintah sudah ada, tinggal dijalankan saja. Yang pasti saat ini kami pastikan tidak ada lagi aktivitas pertambang-an di sana," tandas Hari. (TB/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya