Kamis 03 Februari 2022, 23:17 WIB

Waspada! Gejala Ringan Omikron tak Berlaku bagi Lansia

Mediaindonesia.com | Humaniora
Waspada! Gejala Ringan Omikron tak Berlaku bagi Lansia

ANTARA
Ilustrasi Omikron.

 

DOKTER Spesialis Penyakit paru dari RSUP Persahabatan Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) mengatakan agar tidak meremehkan Omikron yang gejalanya dianggap ringan, sebab hal ini tidak berlaku bagi lansia.

dr. Erlina mengatakan bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh Omikron memang lebih ringan daripada Delta. Namun hal ini perlu diwaspadai, sebab gejala ringan terjadi pada kelompok mereka yang sehat dan muda.

Baca juga:

Untuk kelompok tertentu, seperti orang lanjut usia, anak-anak balita yang belum divaksin, orang dengan kormobid atau penyakit bawaan yang kronis dan tidak terkendali, akan mengalami gejala berat sehingga perlu dirawat di rumah sakit.

​Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dengan kelompok tersebut dapat mudah tertular, apalagi jika lansia dengan komorbid belum divaksinasi.

"Jangan terlalu meremehkan, karena ada kelompok-kelompok yang rentan yang harus kita lindungi," ujar dr. Erlina dalam webinar pada Kamis.

Saat ini kasus COVID-19 semakin meningkat, pertambahan kasus harian per tanggal 30 Januari 2022 mencapai 12.442 orang. Okupansi tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga meningkat.

Sementara itu, masyarakat semakin banyak yang beraktivitas di luar untuk bekerja, pendidikan tatap muka, bertemu keluarga, rekreasi, dan lain-lain.

Protokol kesehatan juga mulai terlihat kendur. Penggunaan masker di tempat umum terlihat tidak sebaik sebelumnya.

Meningkatnya kasus COVID-19, disebabkan oleh hantaman Omikron yang diketahui sangat mudah menular dibandingkan dengan Delta. Bahkan, kematian akibat Omicron juga sudah dilaporkan.

dr. Erlina mengatakan jika Omikron naiknya tinggi maka akan terjadi lonjakan seperti pada Juli-Agustus 2021 sehingga kemungkinan sistem kesehatan juga akan kewalahan. Sebab semakin banyak kasus, maka makin banyak juga orang yang perlu dirawat baik secara isolasi mandiri di rumah, maupun di berbagai rumah sakit

"Virus ini tertular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget, janganlah bepergian. Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor, melainkan makan sendiri-sendiri di ruangannya masing-masing. Karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi," kata dr. Erlina.

dr. Erlina juga menyadari bahwa masyarakat sudah banyak yang terlena dan abai dengan protokol kesehatan karena menganggap Omikron tidak berbahaya.

"Kita terlena bahwa kasus Omikron tanpa gejala dan ringan, jadi masyarakat enggak perlu panik. Saya setuju ini, tapi waspada itu tetap harus," ujarnya.

Untuk menekan angka kenaikan kasus, dr. Erlina menyarankan agar masyarakat kembali meningkatkan protokol kesehatan. Selain itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup.

Konsumsi suplemen imunomodulator dan vitamin juga dapat dipertimbangkan untuk membantu meningkatkan imunitas. (Ant/OL-6)
 

Baca Juga

ANTARA/Widodo S. Jusuf

Dirut BPJS Sebut, Per Agustus 2023, 95% Peserta Sudah Lunasi Iuran BPJS Kesehatan

👤Naufal Zuhdi 🕔Kamis 28 September 2023, 11:38 WIB
"Dulu, sebelum 2021, collection rate kurang dari 70%, tahun 2022 sebesar 99%, tahun ini per Agustus 2023 sudah 95%-an. Kita upayakan...
Ist

Jaga Keberlangsungan Hutan, FSC Forest Week Libatkan LSPR Institute

👤Media Indonesia 🕔Kamis 28 September 2023, 11:22 WIB
Melalui kerja sama dengan institusi pendidikan seperti LSPR Institute akan berdampak positif khususnya terkait SDG’s yang jadi fokus...
MI/USMAN ISKANDAR

Presiden Setuju Beri Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut

👤Basuki Eka Purnama 🕔Kamis 28 September 2023, 11:20 WIB
Pemberian bantuan atau santunan dari pemerintah itu diberikan atas dasar kemanusiaan serta bentuk kehadiran dan kepedulian negara dalam...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya