Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMERINTAH meminta masyarakat menggunakan kesempatan vaksinasi covid-19 dengan sebaik-baiknya mengingat omikron lebih banyak menyerang individu yang belum memperoleh dua kali lengkap.
Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 63% dari total pasien omikron bergejala sedang dan berat belum mendapatkan dua dosis vaksin covid-19.
Baca juga: Pintu Kedatangan Internasional di Bali Kembali Dibuka Pekan Ini
Sebanyak 60% dari lima pasien yang meninggal juga belum menerima vaksin secara lengkap. "Oleh karena itu, percepat vaksinasi terutama untuk kelompok lanjut usia dan anak anak. Ingatkan, prioritaskan mereka untuk divaksinasi. Kewajiban kita untuk melindungi mereka," ujar Menteri Kesehatan Pintu Kedatangan Internasional di Bali Kembali Dibuka Pekan Ini usai mengikuti rapat terbatas secara virtual, Senin (31/1).
Berkaca dari pengalaman negara-negara lain yang telah lebih dulu terserang omikron, tingkat kenaikan kasus di Indonesia diprediksi akan melonjak tinggi.
Di Amerika Serikat, varian baru covid-19 itu sempat menyebabkan kenaikan kasus harian mencapai 800 ribu. Jauh di atas delta yang hanya menyentuh angka 250 ribu.
Hal serupa terjadi di Prancis. Puncak kasus harian omikron di negara itu tercatat 360 ribu, jauh lebih tinggi dari varian delta yang hanya 60 ribu.
Brasil kini juga mengalami kenaikan hingga 190 ribu per hari. Sebelumnya, jumlah tertinggi hanya 80 ribu per hari.
"Kita melihat penularan ini tinggi sekali dan kita pasti akan mengalami ini juga. Kita prediksi puncaknya terjadi akhir Februari. Kalau dulu kita sampai 57 ribu per hari, kita harus siap-siap karena nanti bisa dua atau tiga kali lipat dari itu," tutur mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.
Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat tidak panik secara berlebihan. Jika protokol kesehatan dijalankan secara ketat, penyebaran omikron diyakini akan bisa ditekan.
"Lebih baik kita hati-hati, tetap waspada, jangan jumawa, patuhi protokol kesehatan. Kurangi aktivitas di lokasi-lokasi yang tinggi mobilitas.
Kalau bisa dilakukan dari rumah, ya di rumah saja," ucap Budi. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved