Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Generasi Muda Membutuhkan Kecakapan Khusus untuk Hadapi Masa Depan

Ardi Teristi Hadi
30/1/2022 11:59
Generasi Muda Membutuhkan Kecakapan Khusus untuk Hadapi Masa Depan
Robot manusia Engineered Arts Ameca dengan artificial intelligence dalam Consumer Electronics Show di Las Vegas, Nevada, Rabu (5/1/2022)(AFP/PATRICK T. FALLON)

DIREKTUR Eksekutif Future Skills, Ageng Sajiwo menyebut, generasi muda membutuhkan kecakapan-kecakapan khusus yang jauh berbeda untuk menghadapi masa depan. Kecakapan ini diperlukan agar mereka dapat beradaptasi, berkompetisi, bahkan menjadi talenta unggulan.

Oleh sebab itu, rangkaian Future Skills Class ke-4, perkuliahan online sekaligus program inkubasi yang berlangsung sejak Agustus 2021, kata dia, menjadi sangat penting. "Rangkaian acara Future Skills membekali para talenta muda agar bisa beradaptasi dan berdaya saing di era disruptif," papar dia dalam Future Fest yang menutup rangkaian Future Skills, Sabtu (29/1).

Lewat program yang diselenggarakan oleh Pijar Foundation, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), para talenta muda menjadi terampil dan mahir menggunakan skill yang dibutuhkan di masa mendatang. Future Skills Class, lanjut dia, diselenggarakan untuk menjadi inkubator pengembangan mahasiswa.

Baca juga: Kasus Covid-18 Aktif Naik, Perlu Tahu Ciri Omikron dan Pencegahannya

"Kami menggandeng 45 mitra kolaborator dari beragam bidang seperti industri, komunitas, dan LSM untuk program ini," papar dia.

Program ini telah diikuti sekitar 11 ribu peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka dapat memilih mata kuliah yang akan berguna untuk 
menghadapi masa depan.

Mata kuliah itu antara lain kewirausahaan sosial, kepemimpinan, lingkungan, hingga industri kreatif. Setiap perkuliah diisi oleh narasumber yang berpengalaman dan memiliki ilmu praktis sesuai bidang mereka.

"Untuk mahasiswa peserta pelatihan ini, hasil pembelajaran dapat dikonversi menjadi nilai SKS yang dapat ditransfer kepada universitas masing-masing," kata Ageng.

Untuk memberi gambaran terhadap situasi saat ini dan di masa depan, terutama di bidang industri kreatif, Future Fest menghadirkan pengisi acara spesial yakni berbasis Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan dalam MC bernama Fumina dan penampilan komedi tunggal atau stand up comedy.

"Stand up comedy dengan teknologi AI ini adalah yang pertama di Indonesia," kata Ageng.

Di acara yang dapat diikuti di kanal YouTube Future Skills Indonesia ini, sejumlah mentor dan perwakilan peserta memaparkan pengalaman mereka mengikuti rangkaian proses perkuliahan selama enam bulan.

Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Ferro Ferizka menjelaskan, Future Skills merupakan program yang perlu terus didukung karena banyak tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan optimis oleh generasi muda. Mengingat kemajuan teknologi semakin cepat berkembang, Future Skills diharapkan menjadi referensi terpercaya untuk menjawab tantangan di masa depan.

"Melalui tema yang mengolaborasikan kemajuan teknologi di era disrupsi, program ini akan terus berperan dalam pengembangan sumber daya manusia dan mengoptimalkan sumber daya alam," tuturnya.

Penggagas kuliah Future Skills yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menyatakan  kita perlu melanjutkan program ini dengan cakupan isu lebih luas dan jangkauan partisipan lebih banyak.

Menurut dia, tantangan masa depan makin kompleks dan diwarnai ketidakpastian. Namun, ia meyakini, selalu ada peluang yang bisa 
dimanfaatkan dari situasi itu.

"Perkembangan teknologi sangat pesat, terutama Revolusi 4.0 teknologi digital, yang memberi tantangan dan celah baru," tutup dia yang hadir dalam avatar digital. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya