Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
KETUA Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN SM) Toni Toharudin mengungkapkan, terdapat 49 sekolah dan madrasah yang mengajukan banding terhadap hasil akreditasi sepanjang 2021.
Meski demikian, Toni menyebut tidak semua keberatan itu disetujui oleh BAN SM. Alasannya data banding tidak cukup kuat untuk revisitasi.
"Tidak semua disetujui. Yang disetujui hanya 25 sekolah/madrasah, dan 24 lainnya tidak disetujui karena alasan untuk bandingnya tidak sangat kuat untuk dilakukan revisitasi," terang Toni dalam kegiatan `Sistem Automasi Akreditasi Sekolah/Madrasah Berbasis Data Sekunder".
"Dan kami juga melihat fakta bahwa sekolah/madrasah tersebut, baik informasi dari asesor dan sistem, tidak menunjukkan sekolah/madrasah bisa melakukan banding karena datanya tidak menujukkan hal kuat untuk direvisitasi," sambung Toni.
Toni membeberkan, secara umum hasil sasaran dan kuota akreditasi 2021 melebihi target. BAN SM menetapkan kuota 10.449 sekolah/madrasah yang diakreditasi, namun akhirnya melakukan visitasi ke 11.459 sekolah/madrasah.
Baca juga : TEFA 2021 Angkat Pamor Produk SMK yang Bermitra Dengan Dudika
"34 provinsi secara umum memperlihatkan prestasi yang sangat baik. Dan ada beberapa provinsi ketika ditambah kuotanya, juga menghasilkan hasil yang sangat luar biasa," terang Toni.
Selain itu, tahun ini BAN SM juga melakukan rekrutmen asesor dan pelatihan bagi asesor baru. Dari 2.452 asesor yang mendaftar tahun lalu, 1.749 di antaranya dinyatakan lulus.
"Jadi sekitar 703 itu tidak lulus karena tidak memenuhi syarat sebagai asesor. Setelah diuji melalui tes kognitif dan non-kognitif, banyak asesor yang tidak lulus," ujar Toni.
Saat ini, lanjut Toni, BAN SM memiliki total 5.419 asesor dengan beragam latar belakang, antara lain pengawas dan dosen.
"Pengawas 62,88 persen dan dosen 30,49 persen. Sisanya unsur widyaiswara, praktisi, guru, dan PNS Kemenag," pungkas dia.
Kegiatan kunjungan mencakup school tour dan wawancara media. Hasan Chabibie menyampaikan apresiasi atas fasilitas dan pendekatan modern Edu Global School.
NILAI kekeluargaan merupakan kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang hangat, suportif, dan saling menghormati.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Ajang ini sebagai wujud komitmen berkelanjutan perusahaan dalam menjalankan inisiatif Corporate Citizenship melalui pilar pendidikan sebagai pilar terbesar.
DI tengah meningkatnya kebutuhan akan akses pendidikan berkualitas bagi keluarga urban, peran pengembang properti dalam menghadirkan fasilitas pendidikan modern menjadi semakin vital.
Sebelumnya di hari yang sama, surat kabar Kamboja The Khmer Times melaporkan bahwa Kamboja juga menutup sementara seluruh 260 sekolah di provinsi Oddar Meanchey.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved