Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

KLHK Lepasliarkan Dua Ekor Buaya Senyulong di Sungai Lalan

Atalya Puspa
13/12/2021 13:03
KLHK Lepasliarkan Dua Ekor Buaya Senyulong di Sungai Lalan
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menunjukkan seekor buaya senyulong (Tomistoma schlegelii).(ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

BALAI Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) melepasliarkan dua ekor buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii).

Kedua satwa dilindungi tersebut kembali ke habitat alaminya di Sungai Lalan, Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, pada Kamis (9/12).

Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnu Barata menjelaskan satu ekor buaya Senyulong berukuran 3,6 meter, berasal dari serahan masyarakat Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gandus Kota Palembang.

Sedangkan, satu ekor lainnya berukuran 2,8 meter, merupakan satwa milik negara yang sebelumnya dititipkan ke eks penangkaran PD Budiman di Kelurahan Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.

“Apresiasi dan terima kasih atas dukungan para pihak yang telah mendukung upaya pelepasliaran kedua individu satwa dilindungi, Buaya Senyulong, sehingga dapat dilepasliarkan ke habitat alaminya," terang Ujang dalam keterangan resmi, Senin (13/12).

Terkait pelepasliaran ini, Ujang menyampaikan sebelumnya telah dilakukan upaya koordinasi dengan Kepala Desa Muara Medak.

Hal ini dilakukan karena secara administratif, khususnya daerah sungai Lalan yang akan dijadikan lokasi pelepasliaran, masuk dalam wilayah Desa Muara Medak.

"Meski begitu, lokasinya relatif jauh dari pemukiman masyarakat," tegas dia.

Sebagai informasi, Sungai Lalan termasuk salah satu sungai besar yang ada di Sumatera Selatan dan sebagian besar alirannya berada di Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin. Sungai Lalan diketahui merupakan habitat Buaya Senyulong.

Jenis buaya ini merupakan satu dari tujuh spesies buaya yang biasa ditemukan di Indonesia. Spesies langka ini penyebarannya di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa.

Di Sumatera Selatan khususnya, dapat ditemukan di aliran Sungai Merang dan Sungai Lalan Kabupaten Musi Banyuasin.

Ukuran dewasa buaya Senyulong dapat mencapai panjang 3-4 meter. Ciri khas buaya Senyulong dibandingkan jenis buaya lainnya adalah moncongnya yang relatif sempit (rahangnya menyempit secara gradual), pipih, dan panjang.

“Kami selalu menghimbau kepada masyarakat yang masih memelihara satwa dilindungi, untuk mengembalikan/ menyerahkan satwa tersebut kepada kami. Selain melanggar hukum, bila tidak memahami satwa dengan baik, memeliharanya juga dapat beresiko terhadap keselamatan dan kesehatan pemiliknya," pungkas Ujang. (Ata/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya