Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wisata Masa Depan, Lebih Lokal, Intim dan Higienis

Iis Zatnika
01/12/2021 11:23
Wisata Masa Depan, Lebih Lokal, Intim dan Higienis
Musyawarah Nasional Masyarakat Sadar Wisata (Masata) diselenggarakan pada 28 November hingga 1 Desember 2021 di Jakarta.(Dok Masata)

Kunjungan wisatawan mancanegara pada 2020 mengalami penurunan 75% pada 2020 akibat pandemi covid-19, kemudian pada 2021 kembali turun hingga 80%. Selain berdampak pada devisa, penurunan tersebut juga membuat sebagian SDM parekraf kehilangan mata pencaharian.

“Kendati begitu, perlu dilihat sisi positifnya, kita mampu menciptakan teknologi dan ide-ide baru sebagai strategi agar pariwisata serta SDM parekraf tetap kuat. Situasi baru yang harus kita hadapi adalah pariwisata yang personalize, customize, localize, smaller in size, serta mengedepankan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan,“ kata Direktur Standarisasi Kompetensi Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Titik Lestari saat menghadiri Musyawarah Nasional Masyarakat Sadar Wisata (Masata) yang diselenggarakan pada 28 November hingga 1 Desember 2021 di Jakarta.

Titik juga menekankan, industri pariwisata masa depan akan sangat memperhatikan kebersihan atau konsep higienis, mengurangi kerumunan, minim sentuhan fisik serta mobilitas yang cenderung rendah. "Pergeseran tren pariwisata pascapandemi mau tidak mau harus dihadapi, untuk itu  kementerian tidak bisa berdiri sendiri agar parekraf dapat pulih, lebih baik dari sebelum pandemi," ujar Titik.

Langkah pemulihan, lanjut Titik, telah dilakukan melalui pelaksana program  vaksinasi pelaku parekraf, penerapan Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE), pengembangan big data, transformasi digital, serta sosialisasi  di seluruh destinasi. Masa pandemi juga dimanfaatkan untuk melakukan peningkatan kapasitas SDM melalui up scaling  dan sertifikasi kompetensi, revitalisasi destinasi dan insfrastruktur melalui pemantapan manajemen dan tata kelola destinasi serta pengembangan desa wisata.

"Kini keadaan mulai membaik akibat berbagai kebijakan pemerintah seperti PPKM dan program vaksinasi, kami bersama berbagai pemangku kepentingan siap," kata titik. 

Ketua Panitia Munas I Masata Jeffrey Rantung menyatakan Masata beranggotakan organisasi pelaku, pemerhati dan pencinta pariwisata. Munas I Masata ini dihadiri 59 peserta dari 19 Dewan Pengurus Daerah dan anggota Dewan Pengurus Pusat Masata. Munas I Masata akan  menetapkan program kerja baru dan pengurus baru periode 2021–2023. 

"Tema Munas I Masata Solid Kolaboratif dan Maju Bersama, dengan anggota dari 150 kabupaten/kota dari seluruh Indonesia, kami siap berkolaborasimemutar kembali roda  industri pariwisata  yang sempat lama berhenti." kata Jeffrey. (*/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya