Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MEMASUKI usia 64 tahun, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (Uhamka) Jakarta telah meraih berbagai capaian menggembirakan. Ke depan, Uhamka akan terus meningkatkan kualitas sehingga menjadi perguruan tinggi unggulan.
Dalam acara puncak milad ke-64 Uhamka bertajuk 'Uhamka Menebar Peduli dalam Keterbatasan Pandemi' Kamis (25/11) yang diselenggarakan secara daring dan luring dan disiarkan langsung di TVMU, Rektor Uhamka Gunawan Suryoputro membeberkan berbagai capaian sepanjang 2021 sekaligus mengungkapkan target dimasa mendatang. Capaian Uhamka yang diungkapkan Gunawan yaitu telah menyelenggarakan pendidikan di sembilan fakultas dan sekolah pascasarjana, yang mencakup 44 program studi (prodi), termasuk prodi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia.
"Pada 2021 ini juga, kita berhasil mempertahankan akreditasi institusi A. Saat ini kita dalam proses persiapan untuk menuju akreditasi Unggul dan Internasional," kata Gunawan.
"Tahun ini kita juga mengalami peningkatan pada webometrics. Setelah pada 2020 kita berada di urutan 227, pada 2021 kita berhasil naik ke peringkat 69. Peringkat webometrics pada tingkatan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM)/A kita masuk pada 5 besar dari 165 PTM/A," sambung Gunawan.
Selain itu, jelas Gunawan, Uhamka juga menyiapkan berbagai bentuk beasiswa serta mendesain program summer course yang diikuti Filipina, Malaysia, Vietnam, Saudi Arabia, Mesir, dan Amerika Serikat. "Program beasiswa dan summer course yang diberikan tentu adalah bentuk kepedulian Uhamka kepada negara, dan bangsa untuk berkontribusi besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," terang Gunawan.
Dalam rangka meningkatkan mutu penelitian dan publikasi, lanjut Gunawan, Uhamka memberikan prioritas kepada dosen. Saat ini, jumlah riset dosen Uhamka sebanyak 612 penelitian, dan ditopang langsung oleh Unit Penerbitan dan Publikas iIlmiah. Gunawan menambahkan, dalam hal peningkatan kompetensi dosen dan karyawan, pada 2021 Uhamka memiliki 485 dosen bergelar magister (S2) dan 155 dosen bergelar doktor (S3) disamping 252 tenaga kependidikan.
"Saat ini, dosen Uhamka yang sedang kuliah S3 berjumlah 75 orang, yaitu 13 beasiswa LPDP dan 62 beasiswa Uhamka yang tersebar di beberapa daerah dan negara seperti Rusia, Inggris, Jepang, dan Malaysia. Sedangkan jumlah dosen yang telah tersertifikasi bertambah 40 orang sehingga total berjumlah 364 dosen. Untuk tenaga kependidikan, Uhamka memiliki laboran 24 dan 21 pustakawan dan 207 tenaga administrasi," papar Gunawan.
Ketua BPH Uhamka, Dadang Kahmad menyatakan gembira dengan kinerja Uhamka dibawah kepempinan Gunawan Suryoputro. Dia menyebut Uhamka harus terus peningkatan dari tahun ke tahun.
"Saya gembira kita memperoleh prodi S3 baru. Ini mungkin yang pertama di DKI Jakarta. Kedua, juga tadi di sektor kelembagaan makin kokoh dari segi akreditasi. Insya Allah akan naik keakreditasi unggul," ujar Dadang.
Sedangkan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir mengatakan Uhamka hadir sebagai kekuatan penggerak persyarikatan yang mampu memikul beratnya dakwah dan tajdid Muhammadiyah. Selama 64 tahun, lanjut Haedar, Uhamka telah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai alat dakwah.
"Alhamdulllah, Uhamka telah tumbuh menjadi kebanggaan persyarikatan Muhammadiyah. Milad ini harus makin melakukan akselerasi agar Uhamka dengan Catur Dharma-nya makin jadi kampus kebanggaan yang berkualitas dan berkemajuan," tutup Haedar.
Kepala LLDikti-3, Agus Setyo Budi yang hadir secara daring mengapresiasi kiprah Uhamka dalam dunia pendidikan tinggi. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, dia berharap Uhamka terus menjadi perguruantinggi yang menebarkan kebaikan dan kepedulian terhadap masyarakat.
"Pandemi dapat menanamkan kebiasaan kita dalam menebarkan rasa peduli terhadap sesama. Mari kita terus teguhkan nilai-nilai toleransi Bhinneka Tunggal Ika, gotong royong, dan nilai Pancasila," kata Agus. (RO/OL-15)
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved