Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
SEKRETARIAT Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menyelenggarakan kunjungan virtual ke perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan kawasan konservasi orangutan yang dikelola oleh anggotanya, Kamis (18/11). Acara tersebut bertujuan menjelaskan dampak positif kelapa sawit bagi manusia, planet, dan kesejahteraan, bila ditanam menurut standar RSPO.
Selama kunjungan virtual, Outreach & Engagement Manager RSPO Indonesia, Margareth Naulie Panggabean, mengatakan para peserta dapat melihat dan merasakan manfaat perkebunan kelapa sawit dikelola secara berkelanjutan, seperti perusahaan dan masyarakat berkolaborasi dan saling mendukung tanpa konflik, pengelolaan kawasan konservasi di perkebunan kelapa sawit, dan kawasan konservasi orangutan dikelola secara berkelanjutan oleh anggota RSPO. "Kami ingin menjadi tuan rumah acara ini untuk menunjukkan kepada para pemangku kepentingan bahwa budi daya kelapa sawit berkelanjutan bersertifikat merupakan solusi praktis dan realistis untuk tantangan dan kekhawatiran yang dihadapi industri kelapa sawit," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (18/11).
Namun, imbuhnya, kita perlu melihat komitmen dan penyerapan minyak sawit berkelanjutan yang lebih besar dari empat negara besar, yaitu India, Tiongkok, Malaysia, dan Indonesia, jika ingin mencapai visi bersama untuk membuat minyak sawit berkelanjutan sebagai norma. RSPO, bersama dengan Interchurch Organization for Development Cooperation (ICCO), PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tbk, dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) juga menggunakan acara tersebut sebagai platform untuk mengajak semua pihak dalam rantai pasokan minyak sawit mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam mendorong transformasi pasar minyak sawit berkelanjutan. Acara kunjungan virtual tersebut dihadiri lebih dari 500 peserta yang berasal dari berbagai pemangku kepentingan rantai pasok kelapa sawit, media, konsumen, dan pelaku hilir dari kawasan Asia Pasifik.
CEO PT Bumitama Gunajaya Agro, Lim Gunawan Hariyanto, mengatakan sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan, pihaknya berusaha menjadi pemimpin industri dalam produksi minyak sawit yang bertanggung jawab, inklusif, dan adil. "Dalam upaya ini, perusahaan berkolaborasi dengan para ahli, berbagai lapisan pemerintah, pemangku kepentingan lain untuk mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati dan habitat alami serta melindungi dan memulihkan layanan ekosistem bagi masyarakat lokal yang bergantung pada hutan sebagai mata pencaharian mereka dan meredam dampak perubahan iklim," katanya.
Selain itu, aktivitas pada kunjungan virtual itu yakni prapelepasliaran habitat orangutan di pulau-pulau di dalam Gugus Pulau Salat. CEO BOS Foundation Jamartin Sihite menyampaikan bahwa terdapat 98 orangutan yang telah menjalani tahap rehabilitasi prapelepasliaran di Gugus Pulau Salat. Dari jumlah tersebut, 34
orangutan telah dilepasliarkan kembali ke alam liar. "Kerja sama ini melibatkan partisipasi dari banyak pemangku kepentingan antara lain Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, masyarakat di Kabupaten Jabiren Raya, dan Yayasan BOS (BOSF).
"Kami berterima kasih atas dukungan PT SSMS Tbk dan mitra globalnya yang telah membantu mendanai inisiatif yang sangat penting ini dan kami sangat berharap kunjungan virtual ini akan menarik lebih banyak pihak untuk bekerja sama dalam upaya menciptakan kelapa sawit yang lebih ramah lingkungan dan industri minyak sawit berkelanjutan yang juga mendukung konservasi orangutan di Indonesia," ujarnya.
CEO SSMS Tbk Vallauthan Subraminam mengatakan perusahaan telah berpartisipasi dalam berbagai inisiatif lingkungan yang diprioritaskan dengan prinsip-prinsip bisnis kelapa sawit berkelanjutan. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan pihaknya di setiap lini bisnis untuk memberikan hasil yang maksimal kepada seluruh pemangku kepentingan. Proyek konservasi Pulau Salat dikelola dengan melibatkan berbagai pihak untuk menyejahterakan dan meningkatkan nilai tambah bagi daerah dan masyarakat lokal. Bersama berbagai pihak tersebut SSMS telah menerapkan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan praktik bisnis berkelanjutan.
ICCO mendukung kunjungan virtual melalui proyek Perkebunan Kelapa Sawit yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan di Indonesia (Resbound) untuk mempromosikan bisnis yang bertanggung jawab di perkebunan kelapa sawit, mendorong dialog multistakeholders, dan mendukung pekerja kelapa sawit. Asia Cluster Regional Director ICCO Lenneke Braam mengatakan minyak sawit merupakan isu yang diperdebatkan secara global, tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa banyak keluarga bergantung pada tanaman ini untuk mata pencaharian mereka. Pihaknya percaya bahwa terlibat dalam kemitraan publik-swasta menjadi kunci untuk menciptakan perubahan yang efektif dan berkelanjutan di sektor ini. (OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved