Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEKOLAH interkultural dan pionir STEAM di Indonesia, Sampoerna Academy menegaskan komitmennya untuk selalu memberikan pendidikan terbaik di Indonesia demi mendorong lahirnya generasi masa depan yang mampu bersaing secara global serta berempati tinggi terhadap isu sosial dan keberlanjutan. Melalui program Healing Earth Through Arts (HEARTs) yang merupakan bagian dari peringatan United Nations Day yang jatuh pada Oktober, Sampoerna Academy berkolaborasi dengan komunitas Rumah Main STrEAM mengadakan kegiatan edukasi interaktif yang menyenangkan bagi anak-anak dalam memanfaatkan barang bekas menjadi karya seni dengan menggunakan pendekatan Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM).
Maharsi Palupining Rini, S. S, National Principal of Sampoerna Academy Surabaya mengungkapkan misi Sampoerna Academy untuk selalu memberikan pendidikan terbaik di Indonesia sejalan dengan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDG) yaitu memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
Baca juga: Bisnis Berkelanjutan Dukung Pencapaian SDGs di Indonesia
“Sebagai institusi pendidikan, penting sekali bagi kami untuk terus mendukung program TPB dengan mendorong lahirnya generasi masa depan yang kritis, mampu bersaing, serta memiliki cita-cita menciptakan dunia lebih baik lagi. Tahun ini merefleksikan situasi saat ini, program UN Week lebih dari sekedar perayaan tetapi juga menitikberatkan akan kesadaran sosial dan empati para siswa dan generasi muda pada isu-isu keberlanjutan dan perubahan iklim sejak usia dini,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Founder & Inisiator Komunitas Ibu Rumah Main STrEAM, Yuni Widiastuti. “Melalui kesempatan bermain yang baru saja kita lakukan bersama, kami semakin sadar dan optimis bahwa peran orangtua serta masyarakat begitu berharga dalam mendampingi keterampilan abad 21 anak-anaknya. Saat ini disrupsi sedang terjadi, salah satunya yaitu adanya disrupsi dalam perubahan iklim dan lingkungan bumi kita. Apakah akan ada bumi kedua untuk kita? Tentu pertanyaan ini hanya dapat dijawab anak-anak saat mereka kelak sudah dewasa.”
Oleh karena itu, tambah Yuni, melalui aktivitas belajar sambil bermain dengan percobaan yang memanfaatkan limbah dan barang bekas di sekitarnya, Rumah Main STrEAM dan Sampoerna Academy ingin mengajak orangtua serta masyarakat untuk berpartisipasi aktif menerapkan pendidikan berbasis STEAM. “Dengan menyediakan 15-30 menit bagi anak-anak bermain penuh makna sejak dini, maka harapannya kita akan melihat bumi ini baik-baik saja. Sebab anak-anak yang sudah teredukasi sejak early age memami bahwa bumi ini butuh dilindungi, bukan sekedar dimanfaatkan.”
Melalui program ini, sebagai pelopor STEAM di Indonesia, Sampoerna Academy berharap dapat mendukung pengembangan kompetensi 5C pada anak-anak Indonesia, yaitu Critical Thinking (Berpikir Kritis), Communication (Komunikasi), Collaboration (Kolaborasi), Creativity (Kreativitas), dan Character (Karakter) menggunakan pendekatan STEAM sekaligus mengenal nilai-nilai IGNITE (Integrity, Growth Mindset, Nobility, Innovation, Teamwork, dan Excellence). Sampoerna Academy secara konsisten menanamkan nilai-nilai ini kepada semua siswa karena Sampoerna Academy melihat IGNITE sebagai bagian penting dalam mendorong generasi Indonesia masa depan untuk memiliki empati sosial yang tinggi.
“Sampoerna Academy berharap program ini dapat menjadi langkah berarti dalam perjalanan para anak-anak Indonesia dalam menciptakan bumi dan dunia yang lebih baik lagi. Meski terlihat sederhana, tapi kami yakin akan membuahkan hasil dan perubahan positif bagi mereka dalam melihat pentingnya keberlanjutan bagi masa depan mereka,” ujar Palupi. (RO/A-1)
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
Tumbuhkan adab Islami di sekolah! Pelajari cara efektif membentuk karakter siswa berakhlak mulia. Tips praktis & inspiratif untuk guru & orang tua. Klik sekarang!
Cegah perkelahian pelajar! Tips ampuh mengatasi bullying, meningkatkan toleransi, dan menciptakan lingkungan sekolah aman & harmonis. Baca selengkapnya!
Kegiatan tersebut sebagai implementasi dari pendidikan karakter yang tertuang dalam program 7 poe atikan di lingkungan Dinas Pendidikan Purwakarta.
Mereka melakukan aktivitas kesehariannya, seperti bersekolah dan berkumpul bersama keluarga.
Kegiatan penguatan pendidikan karakter bagi 30 siswa itu berlangsung sejak 5 Mei 2025. Selama dua pekan mereka digembleng berbagai materi.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengajak semua pihak untuk menguatkan pendidikan karakter mulia di tengah tantangan dan permasalahan anak dan kaum remaja dewasa ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved