Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta semua pihak yang terkait dengan sektor pertanian untuk bersiap menghadapi dampak pemanasan global agar ketahanan pangan Indonesia tetap terjaga.
"Besok kita akan menghadapi krisis air, ada kemarau tanpa perkiraan. Besok di tengah banjir ada krisis air. Dua tahun pandemi kita lewati, tapi hari ini dan besok tantangan sangat besar," kata Mentan Syahrul dalam peringatan Hari Pangan Sedunia di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dan dilakukan secara virtual di 41 titik daerah lain, Senin.
Menteri Pertanian yang sempat menghadiri pertemuan G20 beberapa waktu lalu menerangkan bahwa negara-negara lain sudah mempersiapkan sektor pertaniannya untuk menghadapi dampak pemanasan global. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan meningkatkan anggaran sektor pertanian untuk ketahanan pangan.
Mentan Syahrul memerintahkan jajarannya untuk membuat program baru yang khusus untuk menangani dampak pemanasan global terhadap sektor pertanian.
"Besok harus ada program baru menghadapi krisis alam yang ada. Besok program harus ada yang baru, Pak Sekjen, Pak Dirjen. Harus ada koordinasi kelembagaan menghadapi krisis, harus ada agenda pasti," kata Mentan Syahrul.
Dia menekankan langkah antisipasi dampak perubahan iklim terhadap pertanian harus menggunakan teknologi dan praktik berbasis pada bukti saintifik. Dia meminta ada varietas yang bisa tahan air pada saat banjir datang dan varietas yang mampu berproduksi di saat kurang air.
Mentan SYL juga menegaskan bahwa Kementerian Pertanian tidak bisa sendirian dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional saat kondisi pemanasan global. Dia berharap semua pihak baik dari kementerian lembaga, pemerintah daerah, universitas, perbankan bersama-sama mempersiapkan ketahanan pangan nasional.
Peringatan Hari Pangan Sedunia dilakukan secara serentak di 41 titik di berbagai wilayah Indonesia yang ditandai dengan panen berbagai komoditas pertanian seperti padi, jagung, sorgum, kedelai, kelapa sawit, kakao, hortikultura, bunga hias dan lain-lain.
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri acara peringatan Hari Pangan Sedunia di Desa Jagapura Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon didampingi oleh Anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi, Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedy Mulyadi, perwakilan Badan Pangan Dunia (FAO) dan beserta jajaran Kementerian Pertanian. Mentan mengawali acara Hari Pangan Sedunia dengan panen padi menggunakan traktor dan memberikan bantuan sektor pertanian sebesar Rp19,5 miliar kepada Kabupaten Cirebon. (Ant/OL-12)
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
PROGRAM Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) diharapkan dapat disinergikan dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2025 ini diikuti oleh 12 kelompok tani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved