Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta semua pihak yang terkait dengan sektor pertanian untuk bersiap menghadapi dampak pemanasan global agar ketahanan pangan Indonesia tetap terjaga.
"Besok kita akan menghadapi krisis air, ada kemarau tanpa perkiraan. Besok di tengah banjir ada krisis air. Dua tahun pandemi kita lewati, tapi hari ini dan besok tantangan sangat besar," kata Mentan Syahrul dalam peringatan Hari Pangan Sedunia di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dan dilakukan secara virtual di 41 titik daerah lain, Senin.
Menteri Pertanian yang sempat menghadiri pertemuan G20 beberapa waktu lalu menerangkan bahwa negara-negara lain sudah mempersiapkan sektor pertaniannya untuk menghadapi dampak pemanasan global. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan meningkatkan anggaran sektor pertanian untuk ketahanan pangan.
Mentan Syahrul memerintahkan jajarannya untuk membuat program baru yang khusus untuk menangani dampak pemanasan global terhadap sektor pertanian.
"Besok harus ada program baru menghadapi krisis alam yang ada. Besok program harus ada yang baru, Pak Sekjen, Pak Dirjen. Harus ada koordinasi kelembagaan menghadapi krisis, harus ada agenda pasti," kata Mentan Syahrul.
Dia menekankan langkah antisipasi dampak perubahan iklim terhadap pertanian harus menggunakan teknologi dan praktik berbasis pada bukti saintifik. Dia meminta ada varietas yang bisa tahan air pada saat banjir datang dan varietas yang mampu berproduksi di saat kurang air.
Mentan SYL juga menegaskan bahwa Kementerian Pertanian tidak bisa sendirian dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional saat kondisi pemanasan global. Dia berharap semua pihak baik dari kementerian lembaga, pemerintah daerah, universitas, perbankan bersama-sama mempersiapkan ketahanan pangan nasional.
Peringatan Hari Pangan Sedunia dilakukan secara serentak di 41 titik di berbagai wilayah Indonesia yang ditandai dengan panen berbagai komoditas pertanian seperti padi, jagung, sorgum, kedelai, kelapa sawit, kakao, hortikultura, bunga hias dan lain-lain.
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri acara peringatan Hari Pangan Sedunia di Desa Jagapura Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon didampingi oleh Anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi, Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedy Mulyadi, perwakilan Badan Pangan Dunia (FAO) dan beserta jajaran Kementerian Pertanian. Mentan mengawali acara Hari Pangan Sedunia dengan panen padi menggunakan traktor dan memberikan bantuan sektor pertanian sebesar Rp19,5 miliar kepada Kabupaten Cirebon. (Ant/OL-12)
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Terwujudnya Taman Kehati diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekosistem.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved