Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SEBANYAK 500 siswa asal Papua dan Papua Barat yang mendapat beasiswa program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) 2021 mengikuti kegiatan penguatan wawasan kebangsaan dan bela negara dengan tema Bergerak Bersama Wujudkan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan tersebut digelar oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud-Ristek.
"Kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan penguatan pendidikan karakter bagi peserta didik program Afirmasi Pendidikan Menengah kelas X tahun ajaran 2021/2022. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini selama sepekan para siswa akan tertanam semangat cinta Tanah Air, nasionaliame, patriotisme dan kebangsaan yang kuat," ujar Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemdikbudristek, Samto, Selasa (21/9).
Dijelaskanya bahwa kegiatan itu adalah kegiatan khusus bagi peserta didik Program ADEM Papua dan Papua Barat kelas X. Mereka diberi bekal pengetahuan terkait wawasan kebangsaan dan pentingnya menjadi pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila disatuan pendidikan menjadi kunci pengembangan pendidikan Pancasila. Dan itu akan berbentuk project based learning yang akan menjadi salah satu metode melatih jiwa gotong royong dan kreativitas siswa. Bukan hanya dengan membaca materi lalu diuji, melainkan juga untuk menciptakan karya.
"Oleh karena itu saat ini pendidikan nasional mempunyai motto, kalau kita ingin melakukan transformasi pembelajaran di dalam suatu ruang kelas maka harus banyak tanya, banyak coba, banyak karya," ujarnya.
Pendidikan karakter menjadi salah satu mandat yang harus dilaksanakan pemerintah. Kemendikbud-Ristek memiliki tugas mempersiapkan manusia Indonesia di masa yang akan datang. Demi mencapai tujuan tersebut, Kemendikbud-Ristek telah membuat kurikulum pendidikan yang berbasis Pancasila.
Ada enam profil yang menjadi fokus pembinaan pendidikan karakter ini. Menurut Samto, pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai insan pembelajar sepanjang hayat. Pelajar Pancasila memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama; beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
"Ciri pelajar Pancasila yang diharapkan adalah kemampuan untuk selalu kritis dalam menghadapi keterbukaan informasi yang cepat yang keabsahannya dipertanyakan. Apabila tidak berpikir kritis, informasi yang tidak benar bisa menjadi boomerang untuk pelajar Pancasila. Karena itu Pelajar Pancasilka harus melawan berita hoax,” jelasnya.
Selain itu, dalam menjawab tantangan cepatnya perkembangan zaman generasi muda juga dituntut untuk adaptif dan harus imbangi dengan kreatif. Dengan kreatif kita tidak hanya akan menjadi pengikut yang pasif tetapi kita juga bisa menjadi pelajar yang aktif dalam menciptakan inovasi-inovasi yang baru.
Adapun, peserta kegiatan itu merupakan peserta didik program ADEM Papua dan Papua Barat kelas X siswa SMA/SMK yang tersebar di Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Bali. Pelaksanakan dimulai tanggal 22 – 26 September 2021 dan dilaksanakan secara daring.
Dalam kegiatan tersebut, Direktorat PMPK bekerjasama dengan Yayasan Penuntun Masa Depanku (Pesanku) untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Dalam pelaksanaannya, Yayasan Pesanku juga bekerjasama TNI Angkatan Darat (Rindam Jaya, Rindam III Siliwangi, dan Rindam V Brawijaya), TNI Angkatan Udara (ITDA Yogyakarta), TNI Angkatan Laut (Kormar Jakarta), Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Narkotika Nasional dan pemateri sebagai motivator.(H-1)
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menegaskan pentingnya peran pengajar dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara holistik.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Program pertukaran pelajar ini menjadi kesempatan emas bagi 79 siswa-siswi berbakat untuk menjadi warga dunia yang tangguh dan berdaya saing global.
Sebagai percontohan, Puskesmas Tiban Baru telah memulai pemeriksaan di SMPN 20, Kecamatan Sekupang.
Side hustle adalah bisnis sampingan yang tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan, tetapi juga membuka peluang karier dan kewirausahaan yang berkelanjutan.
Kedatangan mereka ke Jatim patut mendapat apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para pelajar asal Papua penerima Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved