Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PERKUMPULAN Disiplin Herbal Medik Indonesia (PDHMI) giat melakukan edukasi dan berbagi informasi mengenai penggunaan herbal di dunia kesehatan. Di masa pandemi, PDHMI tak menyurutkan program edukasi tersebut. Kehadiran era digitaliasasi membantu PDHMI melakukan edukasi melalui media sosial, khususnya Instagram. Pandemi covid-19 membuat orang-orang lebih fokus menjaga kesehatan dan sistem imun tubuh dengan menggunakan berbagai macam produk, tak terkecuali dengan menggunakan tanaman herbal.
Sejumlah tanaman herbal memang telah lama dipercaya dapat mencegah penyakit dan meningkatkan sistem imun tubuh. Pada Sabtu (18/9), PDHMI mengadakan Bincang Santuy mengenai Peran Herbal pada Pneumonia Covid-19. Narasumber acara tersebut ialah dr. Lusi Nursilawati Syamsi SpP, M.Farm., FCCP., FAPSR dari Bidang Pelayanan PDHMI, dr. Erna Hayati, MM, M.Si dari Bidang Pengabdian Masyarakat PDHMI, dan dimoderatori dr. Gladys D T Tubarad, Mpd.Ked dari Bidang Humas dan Publikasi PDHMI.
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi dengan gejala yang ringan hingga berat. Beberapa gejala yang umumnya dialami penderita pneumonia yaitu batuk berdahak, demam, dan sesak napas. Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, alveoli bisa dipenuhi cairan atau nanah sehingga menyebabkan penderitanya sulit bernapas.
Pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. SARS-CoV- 2 yang menyebabkan covid-19 kini menjadi salah satu jenis virus yang bisa menyebabkan pneumonia. Pneumonia akibat covid-19 dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, salah satunya acute respiratory distress syndrome (ARDS). Pneumonia terkadang juga bisa muncul beserta penyakit paru-paru lain, misalnya TB paru.
Pada kesempatan berbagi ilmu dan pengalaman itu, sebagai Ketua Satgas Covid-19 mortalitas di tempat berdinas, dr Lusi juga mendalami ilmu obat bahan alam mencari alternatif terapi pendamping untuk menekan angka kematian akibat terpapar virus. Ia pun memaparkan hasil riset observasi uji klinis yang dilakukannya mengenai penggunaan poliherbal untuk terapi adjuvant pada covid-19. Ia melakukan uji klinis terhadap pasien covid-19 dengan derajat sedang dengan pemberian poliherbal yang mengandung ekstrak ikan gabus, temulawak, dan daun kelor. Penelitian dr Lusi itu melibatkan peneliti yang pakar di bidangnya, yaitu Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed merupakan Guru Besar bidang Farmakologi Bahan Alam dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Hasil penelitian ini terbit di dalam jurnal internasional, yakni European Journal of Molecular and Clinical Medicine.
Pengujian dengan uji klinis acak terkontrol single blind parallel study kepada pasien yang memiliki gejala serta kasus positif. Sebanyak 48 pasien positif covid-19 dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu yang diberikan terapi standar ditambah poliherbal dan lainnya diberikan terapi standar dengan placebo selama 7 hari. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan tanda-tanda klinis dan vital dilakukan pada pasien setiap hari. Hasil pengobatan dinilai untuk perbaikan gejala klinis dan laboratorium setiap 5 hari perawatan pasien. Pemeriksaan klinis dilakukan pada November 2020 hingga Januari 2021 setelah lolos uji etik. Penelitian dimulai dengan mengisi informed consent, menandatanganinya, dan setelah itu dilanjutkan ke fase seleksi, perlakuan, dan pascaperawatan.
Selama penelitian, gejala klinis kemudian dihitung darah lengkap, protein C reaktif, D-dimer dinilai sebelum dan setelah perawatan covid-19. Hasil dari penelitian itu yakni dapat mencegah perburukan serta mempercepat pemulihan pada pasien covid-19 kategori sedang. "Ikan gabus dapat menurunkan proses inflamasi yaitu insulin like growth factor 1 (IGF-1) dan stres oksidatif. Albumin menstabilkan dan meningkatkan transportasi kurkumin dalam temulawak pada target virus intraseluler, meningkatkan efektivitas kombinasi kelor dan obat-obatan memblokade SARS CoV-2 untuk fusi dan atau masuk ke sel. Ini cara efektif melawan virus," kata dr Lusi dalam keterangan resmi, Minggu (19/9).
Peran albumin terletak pada penghambatan pembentukan thrombus, antitrombosis, dan antioksidan. Ini menjaga hipercoagulapati darah dengan mencegah vasculitis dan luka di organ lain. Temulawak memiliki kandungan kurkumin yang punya fungsi meredakan nyeri sendi dan tulang, menurunkan lemak darah, dan antihepatotoksik sebagai antioksidan, merangsang sel hati membuat empedu, mencegah hepatitis dan gangguan hati, membantu menurunkan kadar SGOT dan SGPT, merangsang fungsi pankreas, menambah selera makan, mampu merangsang metabolisme sistem hormon dan fisiologi tubuh. Kurkumin juga menghambat sintesis protein dan sintesis asam nukleat dinding sel, mengubah permeabilitas membran sel, dan transportasi aktif melalui membran sel. Daun kelor pada molecular docking memiliki empat komponen zat aktif kaempferol, pterygospermin, morphine, dan quercetin menghambat energi pada target obat covid-19 yakni Mpro (main protease) (3CLpro) dan RdRp (RNA- dependent RNA polymerase) (nsp12).
Di sisi lain, dr Erna menambahkan perbincangan mengenai penggunaan poliherbal, khususnya manfaat daun kelor yang sangat kaya manfaat. Daun kelor dapat meningkatkan imun di masa pandemi covid-19. Memiliki daya tahan tubuh yang kuat di masa pandemi covid-19 sangat penting supaya terhindar dari penularannya. Mengonsumsi daun kelor membantu perkembangan tubuh dan menjadi bahan obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Daun kelor kaya akan vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6, serta vitamin C, mineral, dan senyawa tanaman bermanfaat lain.
"Selain itu, kandungan polifenol dalam daun kelor memiliki sifat melawan kanker dan dapat mengurangi risiko seperti penyakit jantung dan diabetes. Daun kelor bisa dikonsumsi secara mentah, diolah menjadi teh, hingga menjadi masakan sayur bening," tuturnya. Daun kelor juga memiliki kandungan penting lain seperti kalsium, kalium, zat besi, magnesium, fosfor, seng, serta rendah kalori. WHO menyebut daun kelor sebagai miracle tree karena khasiat yang terkandung di dalamnya.
Pada sesi tanya jawab baik dr Lusi dan dr Erna mengatakan bahwa pemakaian poliherbal untuk pneumonia dapat ditambahkan sebagai terapi adjuvant. Hasilnya cukup bagus yakni dapat mengurangi gejala penderita covid-19 dengan derajat sedang serta komorbid jantung, diabetes, dan hipertensi. Harapan PDHMI dengan agenda rutin berbagi ilmu semoga masyarakat dapat menambah wawasan dan dapat menggunakan herbal secara mandiri untuk keperluan sehari-hari guna menjaga daya tahan tubuh di musim pandemi.
PDHMI dideklarasikan pada 10 Juni 2009. PDHMI yang kini diketuai Dr. dr. Slamet Sudi Santoso, Mpd.Ked untuk periode masa bakti 2020-2023 merupakan perhimpunan dokter yang fokus di bidang herbal. PDHMI lahir salah satunya atas inisiatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2007 yang mendorong penggunaan herbal dalam praktek medis di Indonesia. PDHMI ingin menjadikan jamu atau herbal Indonesia sebagai hal yang scientific atau ilmiah guna melanjutkan yang dicanangkan Menkes pada 6 Januari 2010. PDHMI juga menghendaki, terutama para dokter, mau memakai jamu dalam pengobatan pasien karena jamu memiliki potensi yang baik. Jamu tergolong obat alam dan obat asli Indonesa yang mampu menyembuhkan rakyat Indonesia menuju Indonesia Sehat 2010.
Sebagai informasi, poliherbal yang mengandung ekstrak ikan gabus, temulawak, dan daun kelor lengkap tersedia pada Onoiwa MX. Produk yang menjadi sponsor dalam acara itu telah memiliki nomor paten P00201908169. (OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved