Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Peduli Lingkungan, GRP Gandeng Komunitas IPB University

Mediaindonesia.com
10/9/2021 17:13
Peduli Lingkungan, GRP Gandeng Komunitas IPB University
IPB University menjaling kerjasama dengan PT GRP untuk pelestasrian lingkungan.(dok.ist)

PT Gunung Raja Paksi, Tbk menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Sharingyuk, komunitas penggerak sosial IPB University, Bogor. Kerjasama dilakukan dalam hal riset, green environment, dan pelestarian lingkungan di kawasan perusahaan. Penandatanganan dilakukan di kantor pusat perusahaan baja swasta nasional tersebut, di Cikarang, Jumat (10/9).

Menurut Presiden Komisaris GRP, Tony Taniwan, kerjasama tersebut menjadi bukti, bahwa dalam menjalankan roda bisnis, GRP komit memperhatikan faktor lingkungan, yang merupakan salah satu elemen penting dari penerapan Environmental Social Governance (ESG).

“GRP memang peduli terhadap lingkungan. Itulah sebabnya saya berharap, kerjasama antara GRP dan IPB University akan semakin memperkuat penerapan ESG, termasuk faktor lingkungan,” jelas Tony dalam keterangannya, Jumat (10/9).
 
Apalagi, lanjutnya, ESG juga sejalan dengan budaya korporasi GRP, yaitu Manajemen TAP (Transparan, Accountable dan Professional).  “Budaya korporasi tersebut, sangat mendukung penguatan ESG pada semua lini bisnis GRP,” tegasnya.

Tony menuturkan, kerjasama tersebut memang strategis. Karena seperti diketahui, bahwa bahwa ESG menjadi tren dan memiliki nilai penting dalam dunia bisnis kekinian dan di masa mendatang. “ESG bisa menjadi alat ukur keberlanjutan dan dampak sosial dari investasi perusahaan atau bisnis di masa depan,” kata Tony.

GRP, jelas Tony, sebenarnya sudah lama menjalankan roda bisnis berwawasan lingkungan. Banyak investasi perusahaan mengacu pada kriteria ramah lingkungan. Termasuk di antaranya, penggunaan energi hijau dan penerapan sistem manajemen risiko yang efektif dalam pengelolaan risiko lingkungan. “Makanya tak heran, imbuhnya, jika GRP menerima sertifikasi Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sepuluh kali berturut-turut,” pungkasnya.

Pembina Sharingyuk sekaligus Dosen Sekolah Bisnis IPB University, Dr. Asep Taryana, S.TP,MM mengatakan, kerjasama tersebut diharapkan bisa memberikan nilai positif. Melalui kerjasama ini, lanjutnya, diharapkan tercipta dampak ekosistem yang memberikan green economy. “Bukan hanya dampak pada sistem, tetapi juga dampak sosial kepada karyawan dan lingkungan masyarakat,” ucapnya.

Sebagai bagian implementasi konsep ESG, kerjasama tersebut juga sangat strategis. Pasalnya, lanjut dia, perspektif industri saat ini tidak hanya dilihat dari sudut pandang keberlangsungan (sustainibilitas) profit. “Tak kalah penting, bahwa sebagai industri baja, GRP mampu memanfaatkan ruang hijaunya,” kata dia.

Dengan lebih concern pada ekonomi hijau, menurut Asep, GRP juga dinilai bisa meningkatkan daya saing. Sebab, saat ini value corporate tidak semata-mata dilihat dari kualitas produk serta kepiawaian mengelola SDM dan raw materials.  Lebih dari itu, juga dilihat dari kepedulian terhadap lingkungan.

“Perusahaan seperti ini akan menjaga keberlangsungan. Bukan hanya di Indonesia, ini sudah jadi konsesus dunia. Yakni, perusahaan yang concern terhadap lingkungan akan mendapat nilai lebih tinggi, terutama dari sisi trust kemitraan dalam menjalin usaha,” pungkas Asep. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya