Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Penggemar K-Pop Berkontribusi pada Aktivisme Media Sosial

Faustinus Nua
07/9/2021 13:05
Penggemar K-Pop Berkontribusi pada Aktivisme Media Sosial
BTS saat tampil di malam penghargaan MTV Video Music Awards.(AFP/MTV )

DOSEN Faculty of Arts and Design, University of Canberra, Australia, Dr. Lee Jee Young, menemukan hal menarik terkait fenomena penggemar K-Pop. Menurutnya, penggemar K-Pop saat ini bukan hanya menjadi konsumen, tetapi juga berkontribusi sebagai pembentuk budaya partisipatif di ranah digital.

Hal tersebut disampaikan Jee saat memberikan kuliah virtual K-Pop and Social Media yang digelar Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan University of Canberra beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kemen PPPA Minta Media Stop Glorifikasi Pelaku Pelecehan Seksual

Jee yang fokus meneliti dengan digital media and society memaparkan, penggemar K-Pop memegang nilai-nilai progresif dan berhasil membuat aktivisme daring dengan kreatif. Dengan mengatasnamakan idola mereka, para penggemar K-Pop terlibat aktif dalam aktivisme sosial dan politik di ranah digital, seperti isu hak asasi manusia, kampanye sosial dan lingkungan, hingga pendidikan.

"Keberhasilan Army BTS sebagai fandom paling kuat di dunia yang mengumpulkan dana $1 juta dalam kampanye #MatchAMillion untuk gerakan Black Lives Matter hanya dalam waktu 25 jam saja," ungkapnya dalam keterangan resmi Unpad, Selasa (7/9).

Lebih lanjut Jee menuturkan bahwa penggemar BTS di Indonesia juga telah membuat gerakan positif dalam media sosial seperti penggalangan dana untuk korban bencana. Mereka juga membantu masyarakat pada umumnya.

Ketua Program Studi Humas Fikom Unpad, Centurion Chandratama Priyatna, PhD, mengharapkan tema yang diangkat pada kuliah umum iti dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dan dosen mengenai budaya K-Pop dalam perspektif humas.

“Kuliah umum K-Pop and Social Media membuka wawasan baru, bukan saja untuk para mahasiswa tapi juga dosen akan pentingnya mengenal budaya K-Pop dalam perspektif PR. Dr. Jee Lee, sangat baik dalam mengelaborasi K-Pop bukan saja sebagai sebuah fenomena tapi juga pandangan dari sisi akademis,” kata Centurion. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya