Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wisata Petik Kopi sebagai Sarana Promosi

Dr Ir Yayat Hidayat SHUT, MSI IPM Kelompok Keahlian Teknologi Kehutanan SITH ITB
07/9/2021 06:00

SUDAH sejak lama masyarakat di sekitar Gunung Geulis, Sumedang, Jawa Barat, mengelola lahan milik mereka dengan menanam tembakau dan sayur-sayuran, seperti tomat, kacang tanah, dan cabai. Praktik budi daya tanaman semusim tersebut membutuhkan cahaya matahari penuh sehingga lahan menjadi terbuka, bebas naungan pohon. Lahan yang dikelola sebagian besar berada pada kemirigan curam. Jenis tanahnya juga sensitif erosi. Pengolahan lahan yang intensif di lokasi tersebut dapat menyebabkan erosi berat. Jika dibiarkan, kondisi itu akan menyebabkan tanah longsor dan dikhawatirkan bakal menimpa permukiman di bagian bawahnya.

Berawal dari keprihatinan tersebut, Kelompok Keahlian Teknologi Kehutanan (KKTK) Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) mencoba mencarikan solusinya untuk mengubah cara budi daya di lahan sekitar Gunung Geulis melalui serangkaian kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (PPM). Pada 2014, misalnya, masyarakat diberikan pemahaman untuk merestorasi lahan milik di sekitar Gunung Geulis dengan menerapkan pola wanatani (agroforestri) kopi. Tujuan utama PPM ini ialah mengubah perilaku masyarakat dalam bercocok tanam dari tanaman pertanian semusim ke agroforestri. Mereka dilatih cara membuat persemaian tanaman pohon dan pembuatan bibit kopi.

Adapun pada PPM di 2017, kegiatan diarahkan kepada pemberdayaan masyarakat dalam teknik budi daya tanaman hutan (silvikultur) dan pemanfaatan jasa lingkungan (ecosystem services) hutan. Pada PPM tahun berikutnya (2018) masyarakat dilatih cara merancang pola tanam agroforestri kopi di bawah tegakan pohon serta dilatih teknik proses pengolahan buah kopi. Pada tahun itu pula Komunitas Petani Kopi Gunung Geulis (KOPPI Gugeuls) dibentuk oleh Dekan SITH. Untuk PPM di 2019 difokuskan kepada pelatihan cara pengolahan limbah kopi menjadi briket arang dan asap cair. Lalu pada 2020, PPM difokuskan kepada pengembangunan kapasitas wirausaha petani kopi.

Tahun ini, kegiatan PPM difokuskan kepada pemanfaatan jasa lingkungan yang terintegrasi dengan promosi dan pemasaran produk kopi. Kegiatan ini sebagai wujud empati kepada komunitas petani kopi yang mengalami kelesuan dalam upaya pemasaran panen di Kebun Agroforestri Kopi di Gunung Geulis Sumedang akibat dampak pandemi covid-19.

Kegiatan yang berlangsung Mei 2021 itu diketuai oleh Dr Ir Yayat Hidayat SHut, MSi IPM, dengan anggota Dr Ir Asep Suheri MT IPM dan Dr Atmawi Darwis MSi. Kegiatan ini diikuti oleh dosen-dosen KKTK SITH ITB, mahasiswa Rekayasa Kehutanan SITH ITB, dan Komunitas Petani Kopi Gunung Geulis. Mengingat masa pandemi covid-19, maka pelaksanaannya menggunakan protokol kesehatan yang ketat.

PPM tahun ini berjudul Peningkatan Daya Saing Usaha Agroforestri Kopi pada Kelompok Petani Kopi Gunung Geulis melalui Program Wisata Petik Kopi di Kebun. Kegiatan ini memiliki tiga tujuan. Pertama, melatih petani dan mahasiswa dalam mengelola kegiatan (event) Wisata Petik Kopi di Kebun (Wistikobun) di wilayah Gunung Geulis. Kedua, menggalakkan jalan kaki sehat sambil menikmati keindahan alam dan menumbuhkan cinta lingkungan. Adapun yang ketiga ialah menerapkan strategi promosi dan pemasaran hasil produk agroforestri kopi Gunung Geulis melalui kegiatan Wistikobun.

Pada PPM ini para peserta diajak mendengarkan penjelasan mengenai visi-misi program dari Komunitas Petani Kopi Gunung Geulis. Selain itu, mereka juga mengikuti kegiatan jalan kaki sehat menuju kebun agroforestri lebih kurang 1 km dari sekretariat Forum Komunikasi Gunung Geulis (basecamp 2). Mereka juga melaksanakan petik buah kopi di kebun agroforestri kopi Gunung Geulis, serta diajak meninjau praktik pengolahan kopi Gugeuls ala buhun dan menyantap liwet khas Gugeuls buatan petani. Semua kegiatan dipandu oleh mahasiswa rekayasa kehutanan SITH ITB.

Ketua tim PPM SITH ITB, Dr Ir Yayat Hidayat SHut, MSi IPM, menjelaskan kegiatan ini dibiayai dari dana penelitian Program Pengabdian Masyarakat dan Inovasi (P2MI) ITB tahun 2021. Kegiatan ini juga merupakan salah satu wujud kepedulian sivitas akademika SITH ITB dalam pengembangan usaha agroforestri kopi terhadap para petani kopi di sekitar Gunung Geulis. Kegiatan PPM ini juga merupakan keberlanjutan dari PPM sebelumnya yang diselenggarakan hampir setiap tahun.

Ketua KOPPI Gugeuls, Bapak Saepudin, menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada SITH ITB yang hampir setiap tahun melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di sekitar Gunung Geulis. Menurut Saepudin, visi mereka ialah mewujudkan indeks geografis Kopi Gunung Geulis yang khas, unggul dan juara, serta berdampak pada pemberdayaan ekonomi masyarakat petani kopi Gunung Geulis.

Adapun misinya antara lain terus menjaga keaslian dan kualitas kopi yang ditanam di lahan Gunung Geulis melalui pola agroforestri kopi. Selain itu, memperbaiki kualitas pertumbuhan dan produktivitas tanaman agroforestri kopi melalui modifikasi kualitas tapak dan penggunaan bibit kopi unggul. Mereka juga menerapkan teknologi pengolahan pascapanen yang tepat untuk memperoleh kualitas kopi yang baik, juga membentuk sistem pemasaran yang efektif dan efisien serta menguntungkan petani kopi.

Kegiatan Wistikobun ini memberikan manfaat posistif, baik bagi petani kopi maupun sivitas akademika SITH ITB. Manfaat bagi petani antara lain sebagai media promosi dan perluasan akses pasar produk kopi Gunung Geulis. Di samping itu, sebagai sarana pembelajaran mengelola jasa lingkungan agroforestri kopi melalui kegiatan Wistikobun. Kegiatan ini juga berguna bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kegiatan Wistikobun, yang dapat dilaksanakan setiap tahun pada musim panen raya buah kopi.

Sebaliknya bagi SITH ITB, kegiatan Wistikobun ini bermanfaat untuk mengaplikasikan ilmu dan teknologi budi daya dan pemasaran agroforestri kopi, juga menjalin kemitraan yang harmonis dengan masyarakat sekitar Gunung Geulis, khususnya petani kopi Gugeuls, untuk bersama-sama melestarikan hutan pendidikan Gunung Geulis. Di samping itu, tentu saja untuk menjalankan kewajiban Tridharma Perguruan Tinggi. (M-4)

 

Keterangan Penulis

Yayat Hidayat, Kelompok Keahlian Teknologi Kehutanan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB.

- S-1 Manajemen Hutan Fahutan IPB

- S-2 Ilmu Pengetahuan Kehutanan IPB

- S-3 Ilmu Pertanian (Pemuliaan Tanaman) Unpad

- Sekjen Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Jabar



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya