Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
UNIVERSITAS Pancasila (UP) Jakarta mendukung penuh program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang ditetapkan pemerintah. Pengembangan kompetensi mahasiswa, baik soft skill maupun hard skill menjadi fokus UP.
Hal itu diungkapkan Rektor UP Prof. Dr. Edie Toet Hendratno pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru Universitas Pancasila
(PKKMB) secara daring di Jakarta, Senin (6/9).
"Kami mendorong mahasiswa mengikuti program MBKM untuk meningkatkan kompetensi dan memperluas jaringan. Program-program MBKM di dalamnya fokus pada pengembangan kompetensi para mahasiswa baik soft skill maupun hardskill," katanya.
Menurut Edie Toet, mahasiswa UP banyak yang berminat mengikuti Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Matching Fund, Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kuliah Kerja Nyata (KKN), Indonesian International Student Mobility Awards, Magang Bersertifikat, Studi Independen, Riset Penelitian dan Wirausaha.
"Kegiatan ini terus didorong agar semakin banyak mahasiswa yang menjadi peserta. Konsep MBKM ini pada dasarnya menjadikan mahasiswa untuk lebih bersosialisasi dengan lingkungan di luar kelas," ujar Rektor.
Di sisi lain, Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) Dr. Ir. (HC) Siswono Yudo Husodo mengharapkan seluruh mahasiswa baru untuk menjadi pembelajar yang aktif dan bukan hanya mengambil pelajaran dari para dosen. Ia berharap para mahasiswa juga aktif menggali ilmu dari teman dan dari seluruh sumber pembelajaran yang dengan mudah diakses.
Rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru Universitas Pancasila (PKKMB) yang berlangsung secara daring, diikuti oleh 2.050 mahasiswa baru. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru dalam proses transisi dari siswa SMA menjadi mahasiswa, dalam rangka proses adaptasi dengan lingkungan yang baru dan memberikan bekal untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Saat ini, program studi di UP 80 persen terakreditasi A dan sedang menuju Akreditasi Unggul. Sedangkan untuk D3 akan segera diupgrade menjadi D4 atau terapan. (Ant/OL-15)
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Kampus tentu tidak boleh abai terhadap tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini.
Mahasiswa yang terlibat program MBKM tidak hanya memperoleh keterampilan praktis tetapi juga memperluas jaringan profesional.
Wamen KPPPA Veronica Tan menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui Kurikulum Merdeka.
Pemerintah jangan gonta-ganti kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Kurikulum Merdeka usai pergantian rezim pemerintahan.
Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan mengingatkan pemerintah untuk mengubah kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Merdeka Belajar.
Pemerintahan baru nanti diharapkan gerak cepat untuk berkoordinasi melakukan evaluasi dan penetapan kurikulum yang tepat dan tetap ke depannya.
Gateways Study Visit merupakan studi banding untuk melihat praktik baik dari transformasi pendidikan khususnya dalam penggunaan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved