Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PANDEMI Covid-19 tidak melulu menghadirkan dampak buruk. Sebaliknya, para generasi muda membuktikan kemampuan mereka untuk bertahan dengan cara kreatif yang berujung pada prestasi.
Pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2020 bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Christian Agung Novianto mengungkapkan bahwa prestasi yang diraihnya di ajang itu merupakan sebuah persembahan bagi Indonesia.
"Saya punya mimpi-mimpi, terutama karya ilmiah di bidang pangan, ke depan bisa menurunkan angka prevalensi stunting juga jadi mimpi saya. Saya ingin berkontribusi bagi Indonesia terutama karya ilmiah di bidang yang saya ketahui dan saya minati juga," ungkapnya dalam FGD Media Indonesia berjudul 'Penelitian dan Inventor Remaja: Resiliensi Generasi Muda dan Bangsa yang Merdeka Selama Covid-19', Selasa (31/8).
Di tengah kesulitan, dirinya bersama rekan satu timnya Steven Mathias Holm, ingin berkontribusi bagi negara dan masyarakat lewat karya ilmiah. Christian dan Steven yang saat itu terdaftar sebagai siswa SMA Regina Pacis Bogor didapuk sebagai juara pertama LKIR Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati lewat karya penelitian berjudul Sintesis Komposit Mikropartikel GO-CS (Grafena Oksida-Kitosan) sebagai Adsorben Logam Berat.
Menurut Christian, sejak kecil dia sudah memiliki impian di bidang tersebut. Memang banyak yang menilai hal itu sedikit aneh karena karya ilmiah merupakan hal yang rumit dan tidak banyak yang menaruh minat.
Saat SMP, dirinya pertama kali diajak mengikuti lomba karya ilmiah. Meski tidak punya pengalaman, dia terus belajar dari setiap tahap yang dilewatinya bersama para ahli maupun dosen di lab-lab.
"Sejak saat itu saya mulai sangat tertarik pada dunia karya ilmiah. Ketertarikan saya itu berlanjut sampai SMA bahkan kuliah sekarang. Karya ilmiah membuat ada rutinitas di mana satiap tahunnya pasti saya harus berkarya," imbuhnya.
Menjadi juara merupakan kebanggaan tersendiri buatnya. Namun, terlepas dari semua itu dan secara khusus melihat kondisi sulit saat ini, Christian ingin berbuat bagi kehidupan masyarakat luas lewat karya-karyanya ke depan. (H-2)
Agar anak-anak lebih semangat belajar, Bunda bisa memanfaatkan konten video pembelajaran yang dikemas menarik. Dengan cara itu, proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Indonesia Hidden Heritage Creative Hub mencoba melangkah lebih jauh dari sekadar saran dengan membuat wadah pertemuan antara para profesional museum, penggiat museum, dan industri.
PARA milenial dan Generasi Z yang ada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, antusias mengikuti ngobrol bareng bersama dengan calon presiden Ganjar Pranowo.
Dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Hargabas) 2022, Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga (KNPK) Indonesia mengusung tema “Membangkitkan Kemuliaan Manusia”
Generasi muda diajak agar memanfaatkan platform seperti Climate Hack untuk berkontribusi melalui pengembangan keterampilan dan solusi digital.
Para changemakers tidak sekadar memiliki ide, namun inisiatif yang dijalankan telah menciptakan perubahan bagi masyarakat dan lingkungan secara nyata.
AI dapat digunakan untuk memperkuat rantai pasok keuangan, khususnya untuk UMKM, serta integrasi AI dalam kebijakan moneter, pengawasan regulasi (SupTech), dan infrastruktur pembayaran.
Agenda FGD merupakan upaya mendukung terciptanya ekosistem hidrogen nasional guna mendukung akselerasi transisi energi dalam upaya mewujudkan ketahanan dan swasembada energi.
"Kewenangan jaksa yang meluas ke ranah penyidikan bisa menimbulkan tumpang tindih kewenangan," tegas Pakar Hukum Pidana UISU Indra Gunawan Purba.
Pasalnya, di tengah efisiensi anggaran yang mengancam pelaksanaan pilkada ulang di kota itu, KPU Pangkalpinang malah menyelenggarakan focus group discussion (FGD) evaluasi di hotel mewah.
Pemangkasan anggaran itu ditujukan untuk perjalanan dinas, kajian-kajian, seminar, hingga focus group discussion (FGD).
KETUA Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai NasDem Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, mengungkapkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang berlaku saat ini sudah tidak relevan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved