Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ATURAN yang mewajibkan penumpang pesawat menjalani tes PCR terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan, rupanya menimbulkan masalah. Pada Sabtu (21/8), sebanyak 31 penumpang di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat batal berangkat ke Bali karena tidak memiliki hasil tes PCR.
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mengungkapkan bahwa sampai saat ini daerahnya masih belum tersedia laboratorium tes PCR. Oleh karena itu, ia menerbitkan Surat Edaran Bupati Manggarai Barat No. 550/591/VII/Dishub-2021 yang berisi empat syarat perjalanan udara yaitu menunjukkan kartu vaksin covid-19, menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes antigen, menandatangani surat pernyataan bersedia mengikuti tes PCR di bandara tujuan, dan mengisi E-HAC Indonesia, guna memudahkan warga yang ingin bepergian.
“"Di Manggarai Barat belum ada laboratorium PCR. Berangkat dari kondisi seperti itu maka dalam kesadaran yang penuh kami mengeluarkan surat edaran,” kata Edi dalam live Instagram Journalist on Duty, Media Indonesia, Selasa (24/8).
Namun, permintaan untuk melakukan tes di bandara tujuan, yang telah diajukan Edi, tidak kunjung dijawab oleh otoritas di Bali, sehingga para penumpang gagal berangkat.
Edi menuturkan, syarat untuk naik pesawat adalah menunjukkan hasil negatif tes PCR yang dilakukan maksimal 2x24 jam. Sementara itu, di Labuan Bajo yang tidak memiliki laboratorium PCR, harus mengirim sample ke Bali atau Kupang dengan hasil diterima dalam 3x24 jam. Dia menilai, kondisi ini tentu menyulitkan warga dari Labuan Bajo yang akan pergi ke luar daerah, mengingat surat hasil tes PCR-nya tidak bisa diterima sebagai syarat naik pesawat.
Oleh sebab itu, dia menyarankan agar aturan wajib tes PCR sebelum naik pesawat diganti dengan rapid antigen, sehingga lebih terjangkau bagi daerah yang tidak memiliki laboratorium PCR dan dapat dilakukan tepat sebelum keberangkatan.
“Kenapa (syaratnya) tidak rapid antigen saja? Baru di tempat tujuan dilaksanakan PCR-nya,” tuturnya.
Baca juga : Lindungi dari Covid-19, Anak Usia di Atas 12 Tahun Sebaiknya Divaksin
“Sebenarnya terlalu dipaksakan menggunakan PCR, tanpa memperhitungkan kondisi masing-masing wilayah. Kenapa yang sulit tidak dipermudah?” imbuhnya.
Edi pun mengaku sudah beberapa kali meminta pemerintah pusat untuk membantu Kabupaten Manggarai Barat menyediakan laboratorium PCR sendiri, agar memudahkan proses testing, terutama daerah tersebut merupakan kawasan pariwisata populer di Indonesia. Namun, sampai saat ini permintaan tersebut belum terealisasi.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama menuturkan bahwa rapid antigen memang merupakan alternatif selain tes PCR untuk mendeteksi virus SARS-Cov-2 penyebab covid-19. Namun, metode tersebut bukanlah gold standard
“PCR lebih akurat untuk menentukan ada atau tidaknya virus SARS-Cov-2. Sementara rapid antigen kalau (hasilnya) positif memang ada (virus), kalau negatif belum tentu tidak ada. Kalau ada PCR lebih baik, karena itu gold standard,” terangnya.
Tjandra menilai, daerah-daerah di Indonesia, terutama yang menjadi destinasi wisata seperti Manggarai Barat seharusnya dilengkapi laboratorium PCR, karena banyak orang yang melakukan perjalanan dari dan ke wilayah tersebut.
“Anjurannya tentu semakin banyak laboratorium PCR di berbagai tempat itu akan semakin bagus. Pertama untuk mengetahui status orangnya, kedua juga untuk mengetahui status kabupaten/kotanya,” ujarnya.
“Memang penanggulangannya (covid-19) harus tiga. Dan kalau kata WHO, tiga-tiganya harus jalan. Satu, pembatasan sosial. Dua, test and trace. Tiga, vaksin. Jadi tiga-tiganya harus jalan maksimal,” tandasnya. (OL-7)
Keluhan para pekerja hiburan yang merasa tidak adil atas kebijakan DKI tersebut sempat diutarakan ke Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) soal penutupan tempat hiburan.
Dampak krisis yang kini tengah terjadi di Myanmar bukan saja hanya berimbas secara domestik, melainkan juga berdampak ke tahap regional ASEAN, yaitu stabilitas kawasan dan reputasi ASEAN.
Usman menjelaskan, Mahkamah Pidana Internasional berwenang untuk mengadili kejahatan-kejahatan luar biasa. Antara lain kejahatan melawan kemanusiaan, kejahatan perang,
Hal pertama yang harus disadari oleh orangtua adalah pemahaman bahwa sebenarnya orangtua lah yang memiliki tugas utama dalam pendidikan anak
“Pada prinsipnya jurnalisme itu tidak pernah mati. Soalnya apakah kita mau merawatnya atau tidak. Dengan cara apa, ya kita harus memperbaiki diri dengan mempertahankan kualitas."
Dia mencontohkan karya program Insight di Metro TV yang berjudul Berebut Oksigen di Tambora yang meraih penghargaan Adinegoro 2020.
Diagnosis dan tata laksana penyakit langka masih tertinggal jika dibandingkan dengan penyakit lain yang prevalensinya lebih tinggi.
DAPS berencana untuk penyediaan layanan estetika premium serta konsultasi bedah plastik pada klinik utama milik Diagnos.
Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta Endra Muryanto membenarkan pihaknya menambah laboratorium satelit di dalam kontainer yang berada di RSKD Duren Sawit Jakarta
DKI Jakarta mencatat rekor kasus positif covid-19 kemarin (8/7). Ada penambahan 344 kasus covid-19 hingga menjadi 13.069 kasus.
"Untuk laboratorium yang berjejaring dengan DKI ada 119 laboratorium itu sudah di bawah tarif itu."
“Nanti ada tahapan-tahapan, PCR sudah diturunkan, nanti ada teguran pertama, kedua, ketiga sampai pencabutan izin (untuk laboratorium yang melanggar),” ujar Riza
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved