Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Sebanyak 15 rumah sakit menjadi proyek percontohan wisata kesehatan, masing-masing memiliki keunggulan dalam layanan dan tenaga medisnya. Selain menonjolkan pelayanan medis, pembangunan wisata kesehatan di Indonesia juga akan mencakup layanan wellness, herbal dan antipenuaan, kedokteran medis serta layanan kedokteran berbasis riset saintifik terkini.
Demikian terungkap dalam acara relaunching Perhimpunan Kedokteran Wisata Media Indonesia (Perkedwi) yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Pengurus Pusat Perkedwi Mukti Eka Rahadian, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia Partakusuma, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Fakih, perwakilan Kementerian Kesehatan, serta pemangku kepentingan lainnya di RS Siloam Karawaci, Tangerang, hari ini, Minggu (14/8).
"Kita harus menyelamatkan Rp100 triliun, dana yang bisa kita peroleh dariindustri wisata kesehatan ini, termasuk dari wisatawan Indonesia yang selama ini berobat ke luar negeri. Saya sendiri pernah menjalani pemeriksaan kesehatan di tujuh negara dan pagi ini menjalaninya di Siloam dan merasakan kualitas layanan dan dokternya sangat bagus, tidak kalah dari luar negeri," ujar Sandiaga yang bersama para undangan lainnya menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Siloam.
Sebanyak 15 RS yang menjadi model tersebut diantaranya, RS Siloam Karawaci, RS Mayapada Lebak Bulus, RS Eka Hospital BSD, RS Cipto Mangunkusumo, Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, RS Kepresidenan Gatot Soebroto, RS Sanglah Bali serta RS Provinsi Nusa Tenggara Barat. "Yang harus dilakukan adalah seeing is believing," kata Sandiaga.
Dukungan atas kegiatan itu disuarakan Daeng M Fakih yang menyatakan para dokter siap menyukseskan program itu. "Kami akan membantu proses pemetaan dan penyiapan dalam aspek tenaga medis dan mengkomunikasikannya dengan Kemenparekraf sebagai pemimpin dalam program ini."
Baik Lia maupun Daeng menyatakan, keterlibatan dan kepemimpinan Kemenparekraf akan membantu kalangan perumahsakitan untuk melakukan pengemasan merek dan promosi, dua aspek yang menjadi penentu kesuksesan industri wisata kesehatan yang masih kerap dilewatkan para pelaku kesehatan.
Jumlah RS di Indonesia sendiri, kata Lia, mencapai 3 ribu, dan sebagian telah siap menjadi bagian dari industri wisata kesehatan dengan mengandalkan keunggulan keahlian dokter, teknologi dan kekhususan layanan. Selain itu RS-RS di lokasi wisata seperti Danau Toba, Labuan Bajo hingga Raja Ampat, juga siap menyukseskan program itu, dengan melayani para wisatawan yang datang ke wilayahnya. (*/X-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved