Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Dies Natalis Ke-51, IKJ Pertahankan Kreativitas di Ruang Digital

Mediaindonesia.com
29/6/2021 22:35
Dies Natalis Ke-51, IKJ Pertahankan Kreativitas di Ruang Digital
Dekan Fakultas Seni Rupa IKJ Anindyo Wibowo(Dok. Pribadi)

INSTITUT Kesenian Jakarta genap berusia 51 tahun pada 26 Juni lalu. Kampus yang menghasilkan  desainer, perupa, peneliti seni, aktor, animator, budayawan, musisi, penari, koreografer, skenografer, sineas, dan banyak pekerja seni lainnya itu, tetap mempertahankan kreativitas mahasiswanya di tengah pandemi Covid-19. \

Dekan Fakultas Seni Rupa IKJ Anindyo Widito mengatakan, pandemi memang membuat kampus IKJ sepi dari teriakan mahasiswa teater yang berlatih, alunan nada mahasiswa musik, dan suara mesin pemotong kayu dari mahasiswa kriya kayu. Namun, kreativitas mahasiswa IKJ tetap terjaga. 

"Apakah Kawah Candradimuka tempat seniman-seniman itu digojlok sebelum berkiprah di tingkat nasional maupun internasional itu sekarang telah mati? Jawabannya adalah tidak! Sesuai dengan hukum Archimides, kreativitas akan mencari jalannya sendiri untuk tetap hidup dan berkembang,”tegas Anindyo.

Ia menegaskan, dampak Pandemi Covid 19 di IKJ tidak membuat IKJ kehilangan aktivitasnya. Justru dengan adanya pandemik tersebut, membuka ruang-ruang baru yang dapat dieksplorasi tanpa batas.

“Terbukanya ruang-ruang dan ekosistem baru melahirkan diskursus, pemikiran dan proses kreatif yang baru, terutama dari sisi akademik,”tukasnya.

Kini, salah satu solusi adalah penjelajahan tak terbatas di ruang virtual. Semua itu juga memungkinkan adaptasi yang baik dengan program pemerintah, yaitu Merdeka Belajar -Kampus Merdeka (MBKM).

Baca juga : Lembaga Kursus dan Pelatihan Alternatif Tingkatkan Kompetensi

“Bahkan, jauh sebelum program MBKM diluncurkan, IKJ sudah melakukan pembelajaran lintas Program Studi dan Fakultas,” kata Anindyo.

IKJ berdiri pada 26 Juni 1970. Semula perguruan tinggi kesenian ini bernama Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta. Gagasan awal pendirian lembaga  pendidikan  datang dari beberapa seniman dan budayawan yang berfikir tentang pentingnya wadah pendidikan untuk menghasilkan seniman dalam membangun peradaban kota. 

Gagasan itu kemudian mendapat legitimasi dari dari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), sebuah lembaga independen yang dibentuk oleh para seniman pada tahun 1968. Pada awalnya tenaga pengajar berasal dari seniman yang berdomisili di Jakarta dan luar Jakarta  (Bandung, Yogyakarta dan Sumatra Barat).

Sejalan dengan perubahan dan dinamika kebijakan dalam bidang pendidikan, maka terdapat perubahan nama dari LPKJ menjadi menjadi Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Di tengah gelombang revolusi 5.0, eksistensi FSR IKJ teruji dari berbagai arah. Sebagai institusi pendidikan berbasis keterampilan, tentu menyelenggarakan sistem pendidikan berbasis digital tanpa tatap muka merupakan tantangan tersendiri. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya