Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PANDEMI covid-19 sudah berjalan selama hampir dua tahun. Virus SARS-Cov-2, penyebab covid-19, juga telah mengalami mutasi dan menimbulkan berbagai varian baru.
Dengan mengenali varian virus covid-19, baik yang baru maupun lama, dan memahami gejala serta cara mencegah penularannya masyarakat bisa menekan lonjakan kasus yang terjadi akhir-akhir ini di Tanah Air dengan menghindari kerumunan dan melakukan vaksinasi.
“Virus covid-19 ini mudah berubah, varian of concern bagi saya itu ada dua, yakni varian Alfa (B.1.1.7) dan Delta (B.1.617). Tetapi di samping mutasi virus, terjadinya lonjakan kasus juga karena adanya kerumunan,” ungkap Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika dalam keterangan resmi, Rabu (23/6).
Baca juga: Graha Wisata TMII Tinggal Sisakan 1 Kamar Bagi Pasien Covid-19
Anggota Tim Pakar Medis Satgas Covid-19 ini juga menegaskan, vaksin covid-19 sendiri sudah diteliti dan masih efektif melawan varian virus covid-19 terutama Alfa dan Delta.
“Saya mendukung percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Karena dengan 40-50% cakupan vaksinasi covid-19 di negara-negara Eropa, mereka sudah berani mengadakan piala Eropa 2021,” imbuh Mahardika.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil mengungkapkan covid-19 ini sangat-sangat hebat dampaknya. Apabila kita terinfeksi virus ini, fatal akibatnya sehingga kita harus benar-benar menghindarinya.
“Selain kita harus disiplin menegakkan protokol 5M dan untuk melengkapinya kita harus divaksinasi,” tegasnya.
Vaksin covid-19, menurut Kusnandi, sudah efektif dalam memberikan tingkat perlindungan yang diperlukan. Kalaupun terinfeksi, jika sudah mendapat vaksinasi, akan mengurangi gejala kesakitan dan risiko kematian bagi pasien covid-19.
Ia berpesan agar masyarakat jangan takut divaksinasi tapi harus takut dengan virusnya.
“Kita harus memberi pemahaman kepada masyarakat betapa jahatnya covid-19 ini. Saya yakin dengan fakta-fakta yang sekarang ini kita tampilkan, banyaknya kesakitan dan kematian akibat covid-19, masyarakat harus mulai sadar pentingnya protokol kesehatan dan vaksinasi,” kata Kusnandi.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Hermawan Saputra menyebutkan kondisi saat ini menjadi alarm bagi individu dan lingkungan sekitar supaya kita memperkuat protokol kesehatan di perkantoran, pemukiman, pusat perbelanjaan, sampai kampung di pelosok.
“Pemerintah harus mampu memberdayakan sumber daya hingga ke desa-desa untuk mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat,” pesannya.
Lebih lanjut, Hermawan mengimbau agar mengaktifkan gotong-royong di lingkup komunitas dan membuat ruang isolasi mandiri di tingkat komunitas.
“Ini upaya yang bisa meringankan beban rumah sakit kita yang saat ini mulai penuh terutama di pulau jawa,” ujarnya.
Melihat kondisi yang dihadapi Indonesia saat ini, Hermawan berpendapat cara terbaik memutus mata rantai penularan covid-19 adalah dengan mencegahnya.
“Cara terbaik untuk mencegah penularannya adalah menghindari kerumunan,” tegasnya. (OL-1)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved