Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Ibu Hamil dan Bayi dalam Kandungan Berisiko Terinfeksi Covid-19

Atalya Puspa
17/6/2021 13:09
Ibu Hamil dan Bayi dalam Kandungan Berisiko Terinfeksi Covid-19
Ilustrasi(MI/Ramdani)

TREN peningkatan kasus aktif covid-19 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) makin memprihatinkan. Ironisnya, berdasarkan fakta bahwa ibu hamil dan anak yang dikandungnya memiliki potensi risiko yang cukup tinggi terinfeksi covid-19.

Data Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, selama tahun 2021 terdapat sekitar 400 ibu hamil yang suspect dan 260 positif covid-19. RSKIA sebagai salah satu RS rujukan Covid-19 telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jabar No. 445/ Kep.186-Dinkes/ 2020.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa melihat kasus yang terjadi di Kota Bandung, pada prinsipnya Covid-19 mampu menyerang siapapun termasuk ibu hamil dan bayi yang masih dalam kandungan.

"Di RSKIA ini ibu hamil yang terkena covid-19 hampir 60%. Ini menunjukkan Covid-19 sudah tidak pandang bulu, ibu hamil bahkan berisiko pada anak yang dikandungnya," ujar Menko PMK dalam keterangan resmi, Kamis (17/6).

Merujuk hasil pantauannya langsung di lapangan bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Menko PMK mengaku sangat mengapresiasi fasilitas dan pelayanan RSKIA. Ibu hamil yang terindikasi Covid-19 dilakukan pemeriksaan dan setelah dinyatakan positif langsung ditangani intensif termasuk hingga saat melahirkan.

Baca juga : Varian Delta Perburuk Kekebalan Tubuh Kaum Lansia dan Mereinfeksi Penyintas

"Anak yang dilahirkan juga akan langsung ditangani dan diperiksa ulang untuk memastikan apakah dia suspect atau sudah positif (Covid-19) seperti yang terjadi pada ibunya," ungkap Menko PMK.

Muhadjir pun berharap kondisi RSKIA yang saat ini sudah mencapai 80% lebih dari kapasitas tempat tidur (bed) untuk pasien Covid-19 bisa mendapatkan tambahan dari pemerintah pusat terutama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Menanggapi itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar saat ini sedang menyiapkan sekitar 3 ribu bed untuk seluruh provinsi dengan hasil perhitungan 30%. Walaupun, menurutnya, ada RS-RS yang ada di atas 30%.

"RSKIA ini dari 370 kamar yang berfungsi, 150 untuk covid-19 atau sekitar 40% lebih," tutur Kang Emil.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya wisatawan untuk tidak melakukan perjalanan ke Bandung Raya. Selain karena sudah ada penetapan status Siaga 1 untuk Bandung Raya, kapasitas RS juga sudah di atas 80%.

"Kalau ada keteledoran dan ketidakpatuhan prokes tentu akan membuat situasi semakin tidak terkendali. (Status siaga 1) ini akan kita ukur hasilnya per-7 hari untuk melihat apakah nantinya akan ada pelonggaran atau tidak, termasuk juga agar ditaati WfH sebagai bagian pengendalian dari situasi kedaruratan ini," pungkasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik