Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Kaum Pria Lebih Rentan Alami Long Covid

Faustinus Nua
04/6/2021 06:58
Kaum Pria Lebih Rentan Alami Long Covid
covid-19(Ilustrasi)

KABAG Pembinaan Fungsi RS Polri Kombes Yahya mengatakan masyarakat perlu mengenali dan mewaspadai gejala Long Covid. Untuk pasien laki-laki secara demografi lebih besar peluangnya terkena efek Long Covid.

"Salah satu alasannya karena gaya hidup merokok. Biasanya juga pasien covid-19 yang bergejala berat atau mungkin yang berhasil sembuh setelah dibantu ventilator memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita Long Covid ini," ungkapnya dalam diskusi Long Covid, Kenali dan Waspadai di FMB9ID IKP, Kamis (3/6).

Dijelaskannya, berdasarkan penelitian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 53,7% pasien merasakan gejala Long Covid selama satu bulan. Kemudian, 43,6% merasakannya selama 1 hingga 6 bulan dan 2,7% lebih dari 6 bulan.

Gejala Long Covid dimulai dari pelemahan fisik secara umum, sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan. Salah satunya faktor pemicunya adalah kondisi psikologis pasien.

"Memang ada kelemahan seseorang gampang cemas, gampang depresi, ini juga faktor yang membuat seseorang Long Covid," ujarnya.

Yahya pun menyarankan kepada pasien agar mengenali dan wasapada saat perawatan maupun saat isolasi mandiri. Aabila pasien merasakan gejala-gejala Long Covid setelah dinyatakan sembuh diharapkan pasien terus berkonsultasi dengan dokter.

Sementara itu, Ahli Virologi Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatkan gejala Long Covid membuat pasien berisiko mengalami kerusakan jaringan tubuh dalam jangka panjang. Bahkan hingga menyebabkan gangguan respon imun dan gangguan saraf.

"Karena itu mohon jangan lagi menganggap remeh penyakit Covid-19 ini," tuturnya.

Baca juga:  Waspada Gejala Long Covid-19 Bagi Penderita Penyakit Kronis

Penyintas Covid-19 Cahyandaru Kuncorojati mengisahkan selain mengganggu kesehatan fisik, Covid-19 juga menyerang secara psikologis.

"Waktu saya dirawat bersama istri dan dua anak saya yang masih kecil, saya memikirkan anak saya. Saya bertekad untuk segera sembuh agar anak saya yang masih usia dua tahun dan satu lagi tujuh bulan bisa segera saya pantau juga kesembuhannya," tuturnya.

Setelah dinyatakan negatif, gejala Long Covid berupa kehilangan penciuman dan pengecapan juga dialami Cahyandaru selama kurang lebih satu bulan.

"Berangsur-angsur mulai kembali tapi sampai sekarang indra penciuman saya tidak setajam dulu lagi," tutupnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya