Usai Pandemi, Bisnis Layanan Pendukung Haji-Umrah kian Potensial

Mediaindonesia.com
25/5/2021 13:15
Usai Pandemi, Bisnis Layanan Pendukung Haji-Umrah kian Potensial
Lobi Hotel Fajr Badee, Mekkah, yang banyak digunakan untuk melayani jemaah umrah dan haji khusus.(Dok ABT)

MESKIPUN untuk tahun ini pelaksanaan haji belum ada kepastian resmi terkait rencana dan skenario dari pemerintah Arab Saudi sebagai dampak dari pandemi Covid-19, akan tetapi di masa mendatang ibadah ini dinilai tetap menyimpan potensi besar untuk bisnis layanan pendukungnya. Ini terutama untuk Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

Faktor pendukungnya antara lain posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah mulai bergulirnya vaksinasi Covid-19, rencana pembukaan ibadah haji untuk jemaah luar Arab Saudi tahun ini walaupun terbatas, dan rencana pemerintah Saudi menaikkan kuota jemaah umrah dari 8 juta menjadi 30 juta per tahun pada 2030.

“Bisnis service provider perjalanan haji dan umrah sangat potensial. Kebutuhan para jamaah yang datang dari berbagai negara ke Tanah Suci hampir tiada henti sepanjang tahun," tutur President Director PT Arsy BuanaTravelindo (ABT) Saipul Bahri, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (25/5).

Bisnis layanan pendukung itu di antaranya mencakup pelayanan penginapan (hotel), tiket pesawat, dan land arrangement (LA) segala keperluan haji dan umrah di Tanah Suci, Mekkah.

Saiful menguraikan, total penduduk muslim Indonesia mencapai 215 juta atau 87% dari populasi dan 24% dari total dunia. Setiap tahun, dalam kondisi normal, sebanyak 221 ribu jemaah haji asal Indonesia berangkat ke Arab Saudi. Dari jumlah itu, sebanyak 204 ribu merupakan haji reguler dan sisanya 17 ribu haji VIP. 

Jumlah pendaftar haji, kata dia, terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga lama antrean terus bertambah. Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), antrean terlama dialami calon jemaah haji Kalimantan Selatan, yakni 34 tahun, sedangkan terpendek Maluku, 12 tahun. 

Saat ini, dia menuturkan, terdapat 323 PIHK dan 1.016 PPIU. Mereka adalah mitra bisnis dari perusahaan layanan pendukung haji dan umrah seperti ABT. 

Baca juga : Arab Saudi Bakal Umumkan Pelaksanaan Haji 1442 H Pekan Ini

Seperti diketahui, Arab Saudi sempat menutup haji dan umrah pada 2020, akibat pandemi Covid-19. Namun, tahun ini, Arab Saudi telah membuka ibadah haji dari luar negeri, dengan sejumlah persyaratan. Salah satunya vaksinasi Covid-19.  Hal ini, kata Saiful, biasanya akan diikuti oleh pembukaan kembali ibadah umrah. 

Selain itu, dia menuturkan, Arab Saudi memiliki agenda untuk memacu sektor wisata, di samping minyak mentah. Kuota umrah pun dinaikkan menjadi 30 juta per tahun pada 2030. 

"Ini akan menjadi fondasi kuat bagi bisnis layanan pendukung haji dan umrah untuk terus bertumbuh," ujarnya. 

Berdasarkan data Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), jumlah jemaah umrah asal Indonesia mencapai 948 ribu pada 2018-2019 atau 1440 H dari total 4,4 juta jemaah. Indonesia berada di posisi kedua penyumbang jemaah umrah dengan kontribusi 21,44%, di bawah Pakistan. Saat ini saja, ada sekitar 100 ribu calon jemaah umrah asal Indonesia. 

Melihat potensi itu, ABT, kata dia, siap menjadi perusahaan penyedia layanan wisata dan religi amanah. Saat ini, ABT memiliki sejumlah hotel di Mekah dan Madinah yang berada di lokasi strategis, antara lain Le Meridien, Elaf Mashaer, Fajr Badee, Mawadah Sofwa, dan Sham Province. Total kamar yang tersedia mencapai 889 per bulan. 

Di bisnis tiket, dia menerangkan, ABT menjalin kerja sama dengan Citilink dan Etihad. Adapun di sektor land arrangement, ABT telah berpengalaman selama lima tahun dan memiliki jaringan lokal kuat, termasuk fasilitasnya. 

Beberapa nama besar di sektor PIHK dan PPIU, kata dia, menjadi mitra ABT. Sebut saja Madinah Iman Wisata, Sarana Umrah Haji, Satriani, Bastour, El Amien Tours, Forum  Travel Partner Indonesia, Al Razafa Group, serta Paksi Tours dan Travel. (RO/X-12)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya