Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
VIRUS seperti Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) penyebab Coronavirus Disease-2019 (covid-19) sangat mudah dan sering bermutasi. Untuk itu, guna mencegah penyebarannya lebih masif vaksinasi harus terus digalakkan dan diperluas cakupannya.
"Karena vaksinasi tetap bermanfaat untuk membentuk kekebalan tubuh menghadapi covid-19, justru segera capai cakupan setinggi mungkin persentasenya, bukan menyetop vaksinasi," ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Cissy Kartasamita dalam keterangan resmi, Selasa (11/5).
Terlebih lagi, saat ini terdapat ribuan mutasi yang ditemukan, dan empat diantaranya menjadi variant of concern Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena kemampuannya yang lebih cepat menyebar.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga menegaskan, sebagian besar mutasi virus korona tidak mengubah efektivitas vaksin covid-19 secara signifikan. Karenanya, vaksinasi tidak boleh ditunda sekalipun ada kekhawatiran terhadap varian baru virus korona.
"Sebagian besar mutasi (virus korona) tidak secara material mengubah virulensi atau kemampuan virus untuk menimbulkan penyakit. Begitu juga (tak mengubah) efektivitas vaksin secara signifikan," ujar Wiku.
Dia menjelaskan, mutasi dan varian virus merupakan proses terjadinya kesalahan saat virus memperbanyak diri, sehingga bentuk virus anakan tidak sama dengan virus aslinya atau parental strain. Varian itulah adalah virus yang dihasilkan dari mutasi korona.
"Tujuan virus bermutasi untuk beradaptasi dengan lingkungan. Terkadang virus dapat muncul dan bertahan, tapi juga dapat muncul lalu menghilang. Ini karena tidak mampu menyesuaikan diri di lingkungan," papar Wiku.
Seperti diketahui, dalam upaya untuk segera mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity, pemerintah terus meningkatkan laju pelaksanaan vaksinasi covid-19 yang diberikan kepada masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, hingga 9 Mei 2021 cakupan vaksinasi telah mencapai sekitar 22 juta dosis dengan kapasitas vaksinasi mencapai 500 ribu per hari.
Baca juga : DPR Minta Kemenkes Prioritaskan Vaksinasi dan Penanganan Pandemi
“Kita menembus angka (cakupan vaksinasi) 10 juta (dosis) sejak 13 Januari itu di 26 Maret, 20 juta itu di tanggal 30 April. Jadi dari dalam sebulan kita bisa naik 10 juta. Ini membuat totalnya kita sudah sampai sekarang Rp22 juta (dosis),” ujarnya.
Menkes menyampaikan, setelah sempat terjadi penurunan laju vaksinasi karena adanya penurunan suplai, pada bulan Mei pasokan vaksin guna memenuhi kebutuhan program vaksinasi di Tanah Air kembali mengalir.
“Alhamdulillah dengan bantuan banyak kementerian, Pak Airlangga juga banyak bantu, Pak Presiden banyak bantu, sehingga stok kita akan naik lagi di bulan Mei ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, Budi meminta jajaran pemerintah di daerah untuk kembali mengakselerasi laju penyuntikan vaksin.
“Pesan saya ke seluruh aparat di daerah kita mulai menggenjot lagi ya karena jumlah stok vaksinnya sudah cukup. Di bulan Mei sesudah Lebaran segera kita genjot lagi vaksinasinya untuk bisa naik. Kalau bisa kita coba menyentuh satu juta per bulan di bulan Juni,” ujarnya.
Dalam keterangan persnya, Menkes juga menyampaikan apresiasi kepada daerah yang memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi terutama bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).
“Saya terima kasih ke Provinsi Bali, DKI Jakarta, dan Jogja yang relatif sudah tinggi suntikan lansianya, sehingga mereka secara bertahap sudah mulai dibuka untuk suntikan golongan masyarakat umumnya,” ujarnya.
Budi menambahkan, pihaknya akan memberikan tambahan pasokan vaksin bagi daerah-daerah tersebut.
“Kami akan memberikan vaksin tambahan supaya mereka bisa cepat menyelesaikan karena lansia itu adalah yang kritikal. Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi untuk provinsi-provinsi lain segera suntik lansianya segera cepat selesai, karena semakin cepat selesai kita makin segera lebih cepat untuk membuka vaksinasi ini kepada masyarakat umum,” tandasnya. (OL-7)
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan situasi COVID-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan terutama pada 21 provinsi dalam kurun beberapa pekan terakhir.
Pakar Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan virus Covid-19 akan terus bermutasi dan memunculkan varian baru.
KEMENTERIAN Kesehatan mendeteksi varian Covid-19 Arcturus di Indonesia pada akhir Maret 2023. Berikut ini 5 fakta Arcturus, asal nama, bahaya, gejala dan pencegahannya.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
Malaysia melaporkan 7.857 pasien baru, rekor tertinggi pada hari ketiga berturut-turut. Sementara Thailand mencatat puncak kedua berturut-turut dalam kematian harian dengan 47 kematian
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) dalam Surat Edaran mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19 menyebut varian dominan yang beredar di Indonesia adalah MB.1.1.
DIREKTUR Pascasarjana Universitas YARSI dan professor di Griffith University, Tjandra Yoga Aditama, menanggapi perihal melonjaknya kasus covid-19 di Asia Tenggara seperti Thailand.
Dalam kegiatan tersebut, Siloam Hospitals Palangkaraya dipercaya sebagai tim vaksinasi karena sudah berpengalaman dalam melaksanakan Vaksin Gotong Royong.
Meski meniadakan aturan ganjil genap untuk kendaraan pengunjung, Taman Margasatwa Ragunan memiliki aturan soal vaksin bagi pengunjung.
Sentra vaksinasi covid-19 booster akan berlangsung selama satu bulan, mulai dari tanggal 3 Februari hingga 3 Maret 2022 di Mall Senayan Park, Jakarta.
Acara vaksinasi booster dengan sasaran 1.600 orang ini menggunakan vaksin AstraZeneca dan Moderna serta vaksin dosis 1 dan 2 dengan menggunakan Astrazeneca dan Moderna.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved