Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

KKP Panggil Pertamina Bahas Kasus Tumpahan Minyak di Karawang

Insi Nantika Jelita
26/4/2021 15:34
KKP Panggil Pertamina Bahas Kasus Tumpahan Minyak di Karawang
-(ANTARA)

PASCA-kebocoran pipa minyak yang berimbas pada perairan Karawang, Jawa Barat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pertemuan dengan pihak Pertamina dan perwakilan pemerintah daerah setempat pada Senin (26/4), untuk membahas tindak lanjut penangangan kasus itu.

Tumpahan minyak Pertamina sejak Rabu (21/4) malam lalu itu diketahui membuat laut dan pantai di sekitar perairan Karawang kotor dalam waktu berhari-hari.

Baca juga: Pemkab Garut Tidak Larang ASN Silaturahmi hanya Mudik Saja

"Kami duduk bersama untuk mengentaskan persoalan di lapangan, dan bagaimana supaya kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari," ungkap Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Tb. Haeru Rahayu atau biasa dipanggil Tebe, dalam keterangan resminya.

Menurutnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menaruh perhatian serius pada kejadian tersebut. Menurutnya, bila masalah itu terus meluas dapat mengancam keberlanjutan ekosistem dan mengganggu aktivitas nelayan maupun pembudidaya di area terdampak.

Di samping itu, KKP mengaku banyak menerima keluhan dari kelompok masyarakat maupun asosiasi yang meminta pemerintah segera membereskan masalah tersebut. Sebab tumpahan minyak di laut, khususnya di wilayah perairan Banten juga dilaporkan pernah terjadi dua tahun silam.

Tebe meminta Pertamina untuk meningkatkan pemeliharan peralatan sehingga peristiwa serupa tidak terulang di lain hari. Kemudian pemulihan lingkungan pascakejadian serta kompensasi bagi masyarakat terdampak juga diminta untuk segera diproses.

Untuk pemulihan lingkungan dan kompensasi bagi masyarakat terdampak, Tebe mendorong Pertamina melibatkan pemerintah daerah serta kelompok masyarakat agar upaya yang dilakukan tepat sasaran dan tidak memunculkan polemik di kemudian hari.

"Libatkan semua pihak yang terkait, khusus (kejadian) yang 2019 maupun yang saat ini. Kejadian yang baru saja terjadi, kami minta matangkan kembali matriks schedule penyelesaiannya. Libatkan semuanya, tuntas dari hulu ke hilir," imbau Tebe.

Sementara itu, pihak Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengaku telah memperbaiki titik kebocoran yang terjadi pada pipa 16" MMF - Central Plant. Lokasi kebocoran terdeteksi pada Minggu 18 April 2021 dan langsung dilakukan perbaikan saat itu juga.

Sedangkan untuk pembersihan tumpahan minyak di laut masih dilakukan hingga saat ini dengan melibatkan masyarakat pesisir dan nelayan. Sementara, alat yang dilaporkan untuk dipakai di antaranya 142 kapal termasuk di antaranya kapal-kapal nelayan, empat skimmer dan 600 moveable oil boom.

"Ada 1.206 pekerja yang terlibat yang terdiri dari pekerja offshore response, nelayan, dan masyarakat pesisir," ujar Corporate Secretary PT. Pertamina Brahmantya Satyamurti Poerwadi dalam pertemuan tersebut. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya