Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tanoto Foundation Dukung Percepatan Pencegahan Stunting

Media Indonesia
25/4/2021 21:05
 Tanoto Foundation Dukung Percepatan Pencegahan Stunting
Lokakarya penanganan stunting yang dihelat Tanoto Foundation.(Dok Tanoto Foundation)

AWAL 2021 Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan angka stunting di Indonesia menjadi 14% pada 2024. Menyadari bahwa pemerintah memerlukan dukungan semua elemen masyarakat untuk mencapai target tersebut, Tanoto Foundation menyelenggarakan lokakarya Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) untuk Percepatan Pencegahan Stunting. 

Sebagai organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, tentulah tak bisa sendirian menjawab keinginan Presiden Jokowi tersebut. Untuk itulah Tanoto Foundation bersinergi dengan Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (TP2AK)– Sekretariat Wakil Presiden dan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, serta didukung Yayasan Cipta Cara Padu.

“Implementasi program akan kita mulai dengan lokakarya. Kami akan membantu pemerintah kabupaten dalam membangun, memetakan dan mendalami dokumen strategi komunikasi sehingga menjadi aksi nyata yang efektif,” ujar Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry dalam siaran pers di Jakarta, kemarin.

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memberikan arahan dan panduan kepada mitra stakeholder di tujuh kabupaten di Indonesia untuk menyusun, mendalami, memetakan dan mengimplementasikan strategi KPP yang disesuaikan dengan konteks lokal di daerah masing-masing. Ketujuh kabupaten tersebut adalah Pasaman Barat, Rokan Hulu, Pandeglang, Garut, Kutai Kertanegara, Lombok Barat dan Lombok Utara.

Menurut data yang dikeluarkan TP2AK, hingga Februari 2021 hanya 69 dari 260 kabupaten/kota prioritas intervensi penurunan stunting telah memiliki regulasi dan dokumen strategi KPP untuk percepatan pencegahan stunting. Sisanya, ada kabupaten/kota yang belum memiliki dokumen dokumen strategi KPP, dan ada pula yang belum memiliki regulasi strategi KPP.  

Strategi KPP diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, kemauan dan perilaku masyarakat dalam hal pola nutrisi serta pola hidup bersih dan sehat. Sehingga dapat mempercepat pencegahan dan penurunan prevalensi stunting

Contoh perilaku yang diharapkan, lanjut Eddy, adalah agar para ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah setiap hari selama masa kehamilan, para ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, dan bagi orangtua membawa anak balitanya secara rutin mengunjungi Posyandu sebulan sekali.

Eddy menyampaikan bahwa stunting adalah masalah yang sangat penting dan mendesak karena berhubungan dengan masa depan anak bangsa. ECED sebagai salah satu program Tanoto Foundation memiliki komitmen  dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, serta mendukung  pengembangan dan pendidikan anak usia dini secara holistik dan integratif.

Sementara itu, Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu menyambut baik upaya Tanoto Foundation ini. “Perlu upaya serius dan sungguh-sungguh untuk mengatasi persoalan stunting di Lombok Utara dan daerah lain. Sinergi antara pemerintah dan swasta akan membantu mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Apresiasi pada Tanoto Foundation yang telah berupaya untuk membantu mengedukasi masyarakat mengenai stunting dan dampaknya di masa depan," tuturnya. (RO/O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya