Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BADAI Siklon Tropis Seroja menyebabkan sejumlah kawasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami cuaca ekstrem seperti angin kencang, banjir bandang, dan gelombang pasang. Perlu adanya upaya langkah antisipatif untuk mengurangi dampak dari cuaca ekstrem.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo menyampaikan beberapa tindakan langkah antisipatif pada kesempatan rapat koordinasi penanganan penanggulangan bencana di Posko Kantor Gubernur, Kupang, NTT.
Tidak sedikit warga yang menjadi korban banjir bandang dan tanah longsor dikarenakan tinggal di kaki bukit. Daerah aliran sungai juga terkadang dijadikan permukiman bagi warga.
"Hal ini berdampak pada penyumbatan aliran sungai, dengan begitu akan membentuk tanggul alami dan berpotensi menyebabkan banjir bandang," kata Doni dalam keterangan resmi, Minggu (11/4).
Baca juga: Jokowi Instruksikan BMKG Gencarkan Informasi Cuaca Ekstrem
Pemerintah daerah diimbau untuk membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) menjelang masuk musim penghujan. Bagi warga yang tinggal di perbukitan dengan tingkat kemiringan 30 derajat, maka harus ekstra waspada.
"Apabila memungkinkan, lakukan evakuasi dini demi menyelamatkan jiwa masyarakat," sebutnya.
Selain itu, pemeriksaan terhadap daerah aliran sungai juga perlu dilakukan. Material yang menyebabkan penyumbatan harus segera dibersihkan.
"Diharapkan keterlibatan pihak lain untuk membangun sinergitas yang berkesinambungan," pungkasnya.(OL-5)
Beberapa badai siklon telah terdeteksi di sekitar wilayah Indonesia dalam beberapa dekade terakhir.
BMKG juga melaporkan kecepatan angin di area terdampak ganguan siklon maksimum 28 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 1005 hPa.
Dipole mode negatif yang berlangsung konsisten, fenomena ini meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.
Pertumbuhan Siklon Tropis ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.
Panduan operasional aksi merespons peringatan dini bencana siklon tropis mendorong praktik terbaik dengan pendekatan yang lebih antisipatif.
BMKG memperkirakan cuaca di beberapa wilayah Indonesia pada 28 Oktober 2024 akan dipengaruhi siklon tropis yang mengakibatkan peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved