Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kemendikbud Targetkan 70 Ribu Guru Ikuti Program PembaTIK 2021

Syarief Oebaidillah
08/4/2021 21:42
Kemendikbud Targetkan 70 Ribu Guru Ikuti Program PembaTIK 2021
Konferensi pers Kemendikbud terkait menyelenggarakan program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) 2021.(DOK Kemendikbud )

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) 2021 diikuti 70 ribu guru. Para guru ini yang nantinya akan menjadi penyebar gagasan positif dan mengawal penerapannya di satuan pendidikan.

Hal itu dikatakan pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Muhammad Hasan Chabibie, di Jakarta, Rabu (7/4). Hasan menyebut guru baik PNS maupun nonPNS dapat mengikuti program PembaTIK tersebut. Selain meningkatkan kompetensi, peserta PembaTIK juga mendapatkan kesempatan menjadi Duta Rumah Belajar.

"Pada 2021 ini, kami kembali menyelenggarakan PembaTIK yang sejalan dengan beberapa program di Pusdatin Kemendikbud seperti Rumah Belajar, praktik pembelajaran, dan menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan paradigma abad 21," ujar Hasan Chabibie.

Menurutnya, program PembaTIK merupakan inovasi yang dilakukan Kemendikbud dalam memperkuat kepedulian akan kompetensi terkait literasi TIK yang diharapkan dapat membantu guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis TIK. PembaTIK merupakan program peningkatan kompetensi yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari empat level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi.

Lebih jauh, Hasan Chabibie mengatakan bekal kemampuan digital akan memperkaya pembelajaran secara daring yang dilakukan. Meskipun diakui pembelajaran tatap muka tetap pilihan terbaik dalam pembelajaran.

"Ini memberikan posisi tawar terhadap pembelajaran tatap muka yang diselenggarakan. Ini merupakan bekal, karena penggunaan teknologi ini tidak bisa dihindari lagi dan akan memperkuat pembelajaran tatap muka," jelasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya