Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Ombudsman Minta Pemerintah Ubah Strategi Vaksinasi Covid-19

Putri Anisa Yuliani
29/3/2021 22:12
Ombudsman Minta Pemerintah Ubah Strategi Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi(Antara)

OMBUDSMAN Republik Indonesia Perwakilan Jakarta Raya mengusulkan agar pemerintah pusat mengubah strategi vaksinasi covid-19 dari pendekatan tahapan seperti yang selama ini berjalan ke pendekatan regional wilayah epicentrum korona. Usul ini diajukan untuk mempercepat proses vaksinasi dan mencapai herd immunity seperti yang diharapkan.

“Saran ini kami sampaikan setelah kami melakukan kajian terhadap program vaksinasi di Jakarta yang tidak mencapai angka kecepatan seperti yang diharapkan,” tutur Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P. Nugroho kepada media pada Hari Senin (29/3).

Target total vaksinasi untuk Jakarta adalah 8.815.157 orang yang dibagi dalam 4 tahapan.

Pada tahap 1 dan 2, Jakarta ditargetkan menyelenggarakan vaksinasi sebanyak 3.000.000 orang yang harus tercapai dari bulan Januari sampai dengan April 2021. Sementara yang terlaksana saat ini, untuk tahap 1 telah tervaksin sebanyak 122.199 nakes dan tenaga penunjang dari target 112.301 atau mencapai 108,8%.

Pada tahap II untuk lansia; dari target 911.631 baru terealisasi 337.760 (37,1%) dan pelayan publik dari target 1.976.757 baru terealisasi 465.428 (23,5%) jika ditotal sebesar 915.489 atau 30,8% setelah berjalan hampir dua bulan. Jadi untuk mengejar target vaksinasi tahap I dan II sebesar 3 juta, Jakarta harus melakukan vaksinasi kepada hampir 2.084.511 orang.

Teguh mengingatkan bahwa capaian target tersebut untuk vaksinasi dosis pertama, sementara untuk dosis kedua, capaiannya lebih rendah lagi, 258.406 dosis.

Sedangkan jika ingin mencapai target sebesar 8.815.157 orang divaksin hingga tahap IV dan tuntas di bulan Maret 2022, maka vaksinasi di Jakarta setiap bulan harus konstan di angka 587.677 orang per bulan.

Dengan target April yang mencapai 2.084.511 orang, maka dipastikan ada potensi kemunduran target vaksin di Jakarta. Pasalnya pada bulan tersebut Jakarta harus melakukan pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan dalam waktu 3,5 bulan.

“Belum lagi dengan dengan tambahan PR vaksinasi dosis kedua pada masing-masing tahapan,” tegas Teguh.

Percepatan ini menjadi lebih signifikan dengan dorongan pemerintah pusat (Kemendikbud) dan kajian yang tengah dilaksanakan oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada pertengahan tahun 2021.

“Ingat, dari 10.560.000 jumlah penduduk Jakarta, penduduk usia sekolah menengah atas ke bawah di Jakarta populasinya mencapai angka 1.745.000an atau sekitar 16,5% dan mereka berpotensi tinggi menjadi carrier covid-19 selama PTM karena belum ada vaksin bagi mereka dan terlibat dalam kegiatan dalam dan luar ruang selama PTM tersebut,” ujar Teguh lagi.

Semakin cepat proses vaksinasi, semakin cepat 'herd immunity' tercapai, semakin besar perlindungan aktif bagi warga dalam menjalankan aktivitasnya termasuk dalam program PTM. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya