Menko PMK Sebut Ketersediaan Air Bersih Bisa Cegah Stunting

Atalya Puspa
23/3/2021 11:11
Menko PMK Sebut Ketersediaan Air Bersih Bisa Cegah Stunting
Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy(MI/ANDRI WIDIYANTO)

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan masalah ketersediaan air bersih sangat erat kaitannya dengan isu pembangunan manusia, khususnya masalah stunting pada anak.

"Keberadaan air bersih ini sangat terkait erat dengan masalah-masalah pembangunan manusia khususnya di bidang kesehatan dan terutama berkaitan dengan upaya kita perang melawan stunting," ujar Menko PMK dalam keterangan resmi, Senin (22/3)

Saat ini, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019, prevalensi stunting di Indonesia masih sebesar 27,67%. Presiden RI Joko Widodo pun telah mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024.

Baca juga: Penghentikan Izin Hutan Alam dan Lahan Gambut Capai 66,18 Juta Ha

Muhadjir, yang juga Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penyediaan Air Minum, mengatakan ketersediaan air bersih dan sanitasi berkontribusi besar dalam penanganan stunting.

Dia mengungkapkan intervensi penyediaan air minum, sanitasi yang layak, serta perubahan perilaku berkontribusi 70% dalam pencegahan stunting.

"Jadi bukan hanya soal gizi bayi, bukan hanya pemberian asupan gizi yang memenuhi standar untuk ibu hamil ibu menyusui. Tetapi penyediaan air minum dan sanitasi layak mempunyai share yang besar" ungkapnya.

Akses terhadap air bersih dan pelayanan sanitasi dasar merupakan salah satu program prioritas nasional. Hal itu terbukti dengan adanya Perpres Nomor 185 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi.

Diketahui, pada 2020, sebanyak 90.21% Rumah tangga memiliki akses air mimum layak dan 20,69% rumah tangga memiliki air minum perpipaan.

Sedangkan pada 2024, Indonesia harus mencapai 100% akses air minum layak, 15% akses air minum aman, 30% akses air minum perpipaan, dan 10 juta sambungan rumah.

Karena itu, Menko Muhadjir menerangkan pemerintah terus berupaya melakukan percepatan penyediaan air minum dan sanitasi yang aman.

Dia mengatakan, berdasarkan Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan dan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, terdapat empat kebijakan dan strategi yang ditekankan pemerintah.

"Pertama, peningkatan tata kelola kelembagaan untuk penyediaan air minum layak dan aman, Kedua, peningkatan kapasitas penyelenggara air minum, Ketiga, pengembangan dan pengelolaan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM), Keempat, perubahan perilaku masyarakat serta upaya konservasi sumberdaya air," tuturnya.

Muhadjir menekankan, untuk merawat ketersediaan air bersih, maka perlu dibentuk perilaku masyarakat yang menghargai dan memanfaatkan air dengan bijak.

"Ini kerja keras kita bagaimana mengetuk ruang kesadaran masyarakat kita. Sehari-hari kita masih berperilaku boros terhadap air tidak pernah berpikir bahwa setiap tetes air itu mengandung makna untuk kehidupan," ujarnya.

"Melalui momentum Hari Air Sedunia ke-29 ini saya mengajak semua pihak untuk mewujudkan pembangunan air minum yang aman bagi semua masyarakat di tahun 2030 melalui kerja sama semua pihak baik pusat dan daerah," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya