Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Menkes: Vaksinasi Gotong-Royong Tambal Kekosongan Jatah Pemerintah

M. Ilham Ramadhan Avisena
08/3/2021 20:33
Menkes: Vaksinasi Gotong-Royong Tambal Kekosongan Jatah Pemerintah
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimis program vaksinasi gotong royong dapat mempercepat kekebalan komunal (herd immunity) yang ditargetkan pemerintah. Itu karena pemerintah memiliki keterbatasan dalam pengadaan vaksin di program vaksinasi gratis.

"Vaksin yang ada sampai saat ini baru bisa dipenuhi sampai Maret 2021," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (8/3).

Budi mengatakan, pengadaan vaksin berikutnya dijadwalkan tiba di Tanah Air pada semester II 2021. Dus, ada kekosongan beberapa bulan dari sisa semester I 2021.

Oleh karenanya, vaksinasi gotong royong yang diinisiasi dunia usaha diharapkan mampu mengisi kekosongan waktu sembari menunggu pengadaan vaksin pemerintah datang.

Adapun target penduduk yang divaksin untuk mencapai herd immunity ialah sebanyak 181,5 juta jiwa, atau 70% dari total populasi penduduk Indonesia.

"Kalau itu bisa dilakukan (vaksinasi gotong royong) mempercepat dan mengambil porsi dari vaksin gratis kita, itu bisa mengurangi porsi yang harus dideliver di awal tahun 2022. Sehingga mudah-mudahan bisa tercapai dengan lebih cepat di tahun 2021," terang Budi.

Baca juga: UGM Mundur Dari Penelitian Vaksin Nusantara

Sebelumnya Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, hingga akhir 2021 jumlah vaksin yang berpotensi diterima dalam program vaksinasi gotong royong mencapai 55 juta dosis.

"Dalam vaksinasi gotong royong ini kita bisa menggunakan Sinopharm, Moderna, Sputnik, Johnson & Johnson. Yang sudah di-secure pemerintah dari Sinopharm dan Moderna 20,2 juta vaksin," kata Rosan dalam webinar ALUMNAS, Rabu (3/3).

"Lalu dari pembahasan pemerintah juga kabarnya dari Sputnik siap mengirim 35 juta vaksin sampai akhir tahun, jadi ada sekitar 55 juta vaksin di 2021 ini," sambungnya.

Rosan menambahkan, vaksinator dalam program vaksinasi gotong royong juga harus didatangkan oleh pelaku usaha dan tidak mengandalkan pemerintah. Hal itu merupakan arahan dari Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pemeriksa Keuangan.

Selain itu, untuk importasi vaksin dalam program vaksinasi gotong royong juga hanya dilakukan oleh Bio Farma. Namun Rosan mengatakan, kemungkinan pelaku usaha juga dapat mengimpor vaksin untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang.

Program vaksinasi gotong royong, imbuh Rosan, diharapkan dapat berjalan pada awal April 2021. "Pada awal April hopefully vaksin gotong royong bisa roll out. Semuanya tetap harus melakui proses BPOM EUA dan harus mendapatkan setifikasi halal dari MUI. Prioritas tentu akan untuk zona merah dan perusahaan yang padat karya," jelasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya