Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan alat pendeteksi covid-19 buatan dalam negeri, GeNose, siap digunakan sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api (KA) jarak jauh mulai Jumat (5/2) di dua stasiun yaitu Stasiun Pasar Senen, Jakarta dan Stasiun Tugu, Yogyakarta.
Hal itu disampaikan Menhub saat meninjau uji coba penerapan GeNose di Stasiun KA Pasar Senen, Rabu (3/2).
“Alhamdulillah uji coba berjalan baik hari ini. Semoga di tanggal 5 Februari nanti penerapannya juga bisa berjalan baik dan lancar. Kelebihan GeNose ini selain murah, tidak sakit untuk digunakan, dan juga ini juga buatan Indonesia,” ungkap Budi dalam keterangannya, Rabu (3/2).
Alat tersebut bakal dibanderol sekitar Rp20 ribu. Menhub juga menjelaskan, berdasarkan keterangan tim penemu dari UGM, alat GeNose tidak tiba-tiba diterapkan, tetapi sudah melalui proses riset yang cukup lama sebelum bisa digunakan untuk publik.
“GeNose sudah mendapat izin edar dari Kemenkes dan sudah disetujui oleh Satgas Covid-19 dengan dikeluarkannya surat edaran. Sehingga, kami yakin alat ini sudah teruji untuk digunakan sebagai alat penyaringan covid-19 di simpul-simpul transportasi seperti di stasiun,” kata Budi.
Baca juga: Menhub Minta GeNose Diadakan di Stasiun yang Banyak Penumpang
Dia meyampaikan, alat GeNose ini akan menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain tes rapid antigen dan PCR, yang menjadi syarat perjalanan transportasi kereta api jarak jauh.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menuturkan seiring berjalannya waktu, alat GeNose yang menggunakan artificial intelligent (AI) akan semakin akurat.
Dia menegaskan, alat GeNose ini adalah alat penyaringan (screening) dan bukan sebagai alat pengganti PCR Test.
“GeNose sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel dan akurasinya sudah 90%. Semakin banyak dipakai alat ini akan semakin akurat karena akan selalu di update oleh tim dari UGM (Universitas Gadjah Mada),” ucap Bambang.
Tim Penemu GeNose dari UGM Eko Fajar mengungkapkan riset terhadap GeNose sudah dilakukan sejak lama dan sampai saat ini masih terus disempurnakan agar bisa dimanfaatkan lebih banyak lagi oleh masyarakat.
“Kami sudah mulai riset sejak 2009 hingga sekarang. Riset kami akhirnya membuahkan hasil dan sudah mulai digunakan masyarakat. Kami masih terus menyempurnakan alat ini agar bisa digunakan di seluruh lini," pungkas Eko.(OL-5)
Anies Baswedan menegaskan mesin pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) hasil inovasi Badan Riset Nasional (BRIN) bisa menjadi solusi dalam menangani 7.800 ton per hari sampah ibukota.
KEMENTERIAN Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) merespons dan menanggulangi pandemi covid-19 secara cepat.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, UGM, UI, ITB, dan Unair yang mengembangkan Vaksin Merah Putih mempunyai target masing-masing.
Pandemi juga telah membuka ruang kolaborasi untuk menciptakan terobosan baru yang inovatif serta dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.
Adanya riset dan inovasi dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelaku UMKM terhadap teknologi tepat guna sehingga tidak harus mengimpor.
Produk inovasi yang diserahkan antara lain robot sterilisasi ruangan Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR), alat tes Covid-19 uji CePAD Antigen, Ventilator X-VENT XMV 20 Frontliner, dll
Penumpang harus memastikan dirinya sehat dan membawa tiket kereta api untuk bisa tes GeNose.
Menurut Ramadhan penggelaran razia itu tidak boleh ujug-ujug dilakukan. Polri harus menyamakan persepsi terlebih dahulu dengan pemerintah.
"Mengapa DKI kemudian 4.000 (kasus) atau kurang lebih 50% kasus yang dideteksi itu bukan suatu prestasi buruk, malah justru merupakan effort sangat baik, mendeteksi."
GeNose C19 dan CePAD adalah alat deteksi Covid-19 lewat embusan napas hasil inovasi tim peneliti dari UGM dan UPAD.
GeNose hanya dapat bekerja sesuai kondisi ruangan. Pasalnya, alat itu sangat sensitif pada kelembaban saat mendeteksi napas seseorang.
Pihaknya menggandeng ahli epidemiolog, peneliti kesehatan serta Kementerian Kesehatan dan lainnya untuk mengkaji penggunaan GeNose di moda transportasi seperti bandara atau pelabuhan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved