Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pendidikan Vokasi akan Mengembangkan Bakat Spesifik Siswa

Syarief Oebaidillah
25/1/2021 22:59
Pendidikan Vokasi akan Mengembangkan Bakat Spesifik Siswa
Mendikbud Nadiem Makarim(ANTARA)

SISWA pendidikan vokasi harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dengan terus menjadi pembelajar siswa vokasi akan dapat menemukan dan mengembangkan bakatnya pada bidang yang spesifik.

Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, pada acara Dies Natalis Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berlangsung secara daring,  Senin (25/1).

"Dengan terus menjadi pembelajar, siswa vokasi akan dapat menemukan dan mengembangkan bakatnya pada bidang yang spesifik," jelas Nadiem.

Ia mengemukakan bahwa perkembangan pesat teknologi telah menghilangkan banyak profesi sekaligus melahirkan profesi-profesi baru seperti YouTuber, influencer, pembuat konten, dan spesialis media sosial, yang membutuhkan keahlian spesifik. Siswa yang menempuh pendidikan vokasi bisa mengembangkan bakat dan menempa keahlian spesifik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam dunia kerja yang terus berkembang seperti sekarang ini.

Di sisi lain, untuk mengembangkan pendidikan vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah merevitalisasi 900 sekolah menengah kejuruan, menjalin kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 unit usaha dan industri, serta meningkatkan kinerja 47 perguruan tinggi vokasi. Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menjalankan program pendidikan kecakapan kerja dan kewirausahaan dengan sasaran 66.000 orang.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto mengemukakan bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan ilmu terapan yang lebih spesifik dibandingkan pendidikan lainnya.

"Pendidikan vokasi lebih banyak memberikan pembelajaran terapan dibandingkan pembelajaran teori. Pembelajaran terapan 60 persen dan teori 40 persen. Jadi, pendidikan vokasi lebih pada link and match dengan kebutuhan dunia industri," kata Wikan. (Ant/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik