Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Peretas Ikut Amankan UNBK

Richaldo Y Hariandja
02/4/2016 01:30
Peretas Ikut Amankan UNBK
(Ilustrasi)

PESERTA Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016 mengalami peningkatan sebesar 900% jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Melihat peningkatan itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meningkatkan pengamanan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk peretas (hacker).

Selain dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, salah satu kelompok masyarakat yang diajak untuk menjaga sistem UNBK ialah komunitas Hacker Putih. “Karena kami dan mereka memiliki kesamaan visi untuk memajukan negeri, karena itu kami kerja sama,” ucap Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam di Jakarta, Jumat (1/4).

Menurut Nizam, Hacker Putih merupakan aktivis yang akan membantu pemerintah dalam memantau lalu lintas dari sistem dan jaringan yang dibentuk untuk pelaksanaan UNBK. Nantinya, setiap anomali yang terjadi akan dilaporkan kepada Kemendikbud. “Yang kami khawatirkan ialah adanya jamming maupun hack terhadap soal, tapi lewat pantauan dari berbagai pihak, ini aman,” terangnya.

Meski demikian, Nizam menyatakan tidak ada gunanya untuk meretas soal yang akan diujikan. Pasalnya, setiap peserta ujian akan mendapat soal yang berbeda satu dengan yang lainnya. “Karena untuk mengerjakan soalnya itu pasti butuh waktu, demikian juga kalau menghafal berbagai jenis kunci jawaban,” imbuh Nizam.

Tahun ini, UNBK akan diikuti 4.381 sekolah dari total 98.270 sekolah setingkat SMP/SMA sederajat. Jumlah peserta yang mengikuti UNBK 921.862 peserta. “Pengunduhan soal sudah bisa dilakukan sejak H-4, tapi kita akan hidden encrypted soal-soal itu,” papar Nizam.
Meskipun sudah dapat diunduh, soal hanya akan bisa dibuka pada hari ujian. Secara teknis, pengawas akan memberikan kata sandi kepada tiap peserta untuk membuka soal tersebut.


Hargai guru

Untuk ujian berbasis kertas yang masih digunakan oleh mayoritas peserta UN 2016, soal sudah didistribusikan ke seluruh daerah. Menurut Mendikbud Anies Baswedan, segala persiapan sudah dijalankan. Pada kesempatan yang sama, Anies berharap nantinya 100% UN dilakukan terkomputerisasi untuk meningkatkan indeks integritas sekolah karena UNBK diklaim minim kecurangan. “Tapi jangan sampai orientasi pengadaan komputer dilakukan untuk UN saja, itu kan untuk belajar juga.”

Salah satu keuntungan lain, lanjut Anies, ialah pelaksanaan UN tak perlu dilakukan secara serentak apabila penerapan UNBK sudah 100%. Tiap sekolah dapat mengadakan UN kapan saja karena soal bisa terunduh di tiap komputer dan nilainya sudah tersambung ke server di pusat.

Dirasakan perspektif tentang UN mulai positif. Diakui, pemberlakuan UN bukan sebagai penentu kelulus­an dinilai lebih menghargai guru. Alasan­nya, guru dapat secara langsung menilai kelayakan siswanya secara langsung dalam hal kelulusan. “Guru lebih merasa dihargai karena bisa menilai perilaku siswa secara objektif untuk menentukan kelulusan,” ujar Kepala SMA Negeri 5 Karawang, Agus Setiawan. (Tim Media/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya