Konten Premium Selamatkan Media Cetak

DIGITALISASI di industri media massa tidak dimungkiri memengaruhi keberadaan media cetak. Namun, perkembangan dunia digital tersebut tidak dapat menggeser nilai premium dari konten yang ditawarkan oleh media cetak. "Di banyak negara, media cetak mulai mengalami kemunduran sejak 2004. Namun, dapat dilihat hingga saat ini masih tetap banyak media cetak yang bertahan berkat keunggulan dari segi konten," ungkap pendiri Tabloidku, Windarmono, dalam pelucuran media eksklusif Tabloidku yang diluncurkan berkat kerja sama PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (PT SAT) dan PT Berkat Anugerah Inovasi Kreatif (PT BAIK) di Jakarta, Jumatt (1/4). Windarmono menjelaskan kepercayaan serta kenyamanan publik dalam membaca berita yang tersaji dalam media cetak merupakan hal yang sulit tergantikan oleh media daring. Tidak hanya dari segi konten, aspek kepuasan pembaca dalam pengalaman membaca dari bentuk fisik media cetak juga menjadi keunggulan tersendiri. Corporate Affairs Director PT SAT, Solihin, menambahkan media cetak menjadi salah satu media utama dalam menyampaikan berbagai informasi seperti bisnis, edukasi, dan hiburan. Tabloidku yang resmi dirilis serentak di beberapa gerai jaringan minimarket Alfamart, Alfamidi, dan DAN+DAN seluruh Indonesia diterbitkan untuk diberikan gratis kepada 50 konsumen di tiap toko. Tabloid terbit setiap awal bulan dengan oplah 600 ribu eksemplar dan didistribusikan ke 12 ribu jaringan toko PT SAT. "Itu merupakan jumlah yang sangat besar dan sejauh ini menjadi media eksklusif yang dibagikan secara gratis dengan to al oplah terbesar di Indonesia," ujar pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia, Jaya Suprana. Atas dasar itu Muri memberikan gelar atas rekor Tabloid Nasional Gratis dengan Oplah Terbanyak.