Ada Varian Baru Korona, IDI Minta Pemerintah Tunda PTM di Sekolah

KETUA Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban meminta pemerintah untuk menunda pemeberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Pasalnya, saat ini tengah muncul varian baru virus korona dan angka kematian akibat Covid-19 pun masih tinggi.

"Usul saya, sekolah tatap muka sebaiknya ditunda. Wajib. Apalagi dengan adanya varian baru korona dan angka positivity rate kita masih di atas 20%," tulis Zubairi di akun Twitter-nya, Rabu (30/12).

Baca juga: 6 Resolusi Kesehatan di Tahun 2021

Menurutnya, penundaan PTM memang akan berdampak pada pendidikan anak dengan adanya learning loss. Pemerintah pun berupaya untuk bisa membatu menyelamatkan pendidikan di sekolah.

"Saya tahu ini enggak nyaman. Tapi ini untuk keselamatan jiwa anak-anak kita dan keluarganya," cuitnya.

Lebih lanjut, Zubairi mengatakan PTM dengan protokol ketat memang bisa membantu. Namun hal itu merupakan pilihan terakhir apabila pembelajaran di sekolah tengah berjalan.

Dia pun mengaku pernah mendukung langkah itu sebelumnya. Akan tetapi dengan situasi yang lebih rumit lantaram adanya varian baru, sekolah lebih baik tetap ditutup.

"Saya memang pernah buat cuitan tentang pencegahan penularan korona jika sekolah tatap muka tetap dilaksanakan. Betul. Itu jadi pilihan akhir yang bisa dilakukan ketika kebijakan tersebut sudah terlanjur berjalan. Tapi kalau akhirnya ditunda, itu bagus banget. Dua jempol," tandasnya. (OL-6)