Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Adi Utarini Prestasi sang Komandan Nyamuk

Atalya Puspa
23/12/2020 02:25
Adi Utarini Prestasi sang Komandan Nyamuk
Peneliti Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Prof dr Adi Utarini MSc MPH PhD(Instagram @ADIUTARINIMUSIK)

PENELITI Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Prof dr Adi Utarini MSc MPH PhD masuk daftar Ten People Who Helped Shape Science in 2020 menurut salah satu jurnal ilmiah bergengsi, Nature, yang berbasis di Inggris.

Adi Utarini, 55, atau yang biasa dipanggil Uut, masuk daftar itu berkat perannya dalam memimpin penelitian pionir untuk mengatasi penyakit demam berdarah.

“Ini upaya terobosan untuk menemukan harapan baru pengendalian demam berdarah. Yang kita lakukan adalah sebuah intervensi lingkungan dengan nyamuk Aedes aegypti yang sudah ada bakteri Wolbachia,” terang Uut dikutip dari laman resmi UGM, kemarin.

Nature menyebut Uut sebagai mosquito commander, atau komandan nyamuk, dan memaparkan capaian tim peneliti World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta yang berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta sebesar 77%.

“Impact kepada masyarakat adalah ketika nyamuk di suatu wilayah semua sudah mengandung Wolbachia, kemudian ketika nyamuk  menggigit, virus tidak ikut berpindah pada manusia,” terang Uut.

Penelitian itu, terangnya, telah berlangsung hampir 10 tahun. Pada 2016 hingga 2017, WMP menyerahkan 7.000 ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di 7 kelurahan di Kecamatan Tegal Rejo dan Wirobrajan, yang kemudian dimonitor selama beberapa waktu. Dari penyebaran nyamuk ber-Wolbachia tahap pertama, ditemukan bahwa nyamuk tersebut mampu bertahan dengan jumlah yang tinggi dalam populasi dan tetap konsisten.

“Secara lingkungan ini intervensi yang sangat sustainable. Jika sudah di atas 60%, kita hentikan pelepasan dan secara alami akan terjadi perkembangbiakan,” papar Uut yang bersama sejumlah perempuan lain meluncurkan buku yang bercerita tentang pandemi, Bukan sekedar Angka, kemarin.


Kebanggaan

Daftar yang dibuat Nature itu mengeksplorasi perkembangan kunci di bidang sains sepanjang 2020 serta orang-orang yang memainkan peranan penting dalam pencapaian tersebut dan membantu membuat penemuan menakjubkan atau mengarahkan perhatian pada isu-isu yang krusial.

Adi Utarini masuk daftar itu bersama sejumlah peneliti dan pemimpin tersohor dunia, di antaranya Direktur Jenderal World Health  Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, peneliti vaksin covid-19 Kathrin Jansen, dan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

Capaian Uut pun menuai pujian dari sejumlah pihak, termasuk di antaranya dari Presiden Joko Widodo yang mengunggah prestasi Uut dan Tri Mumpuni yang masuk 22 most influential muslim scientists dalam daftar The 500 Most Influential Muslims yang diterbitkan Royal Islamic Strategic Studies Centre. “Saya ikut bangga dan sangat mengapresiasi prestasi serta sumbangsih Ibu Prof Adi Utarini dan Ibu Tri Mumpuni. Semoga menjadi teladan dan inspirasi bagi generasi muda Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo. (H-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya