Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Sebanyak 2.831 Bencana Hidrometeorologi Landa Indonesia

Atalya Puspa
22/12/2020 15:05
 Sebanyak 2.831 Bencana Hidrometeorologi Landa Indonesia
BANJIR: Luapan Kali Klawing menggenangi jalur penghubung Kabupaten Banyumas-Purbalingga di Jembatan Linggamas, Kalibagor, Banyumas Ja(ANTARA/ Idhad Zakaria)

KEPALA Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulagan Bencana (BNPB) Raditya Jati menyatakan, hingga 18 Desember 2020 pihaknya mencatat terdapat 2.831 kejadian bencana hidrometeorologi telah melanda Tanah Air.

Adapun rincian bencana tersebut yakni banjir 1.036 kejadian, puting beliung 858 kejadian, tanah longsir 549 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 326 kejadian, serta kekeringan 29 kejadian. "Banjir menjadi bencana yang paling banyak terjadi," kata Raditya kepada Media Indonesia, Selasa (22/11).

BNPB juga mencatat  banjir berdampak pada 258 orang meninggal dunia dan hilang, 271 orang terluka, 4.362.016 orang mengungsi dan terdampak, serta 815.905 unit rumah terendam.

Sebelumnya, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, Indonesia mengalami kerugian jiwa hingga infastruktur yang cukup tinggi. Doni menyatakan Indonesia berada pada peringkat pertama dengan jumlah korban jiwa terbanyak di dunia akibat bencana di beberapa wilayah. Dari kerugian akibat kebakaran hutan yang bernilai milyaran dolar Amerika Serikat hingga bencana awal tahun 2020 seperti banjir serta pandemi covid-19.

Menurut Doni, Indonesia berada pada titik yang amat berisiko, sehingga BNPB perlu gencar menjaga keselamatan melalui mitigasi bencana yang tepat. Ia juga mengatakan bahwa setiap penduduk seharusnya turut paham dan sadar akan risiko bencana.

"BNPB telah membagi empat kluster kebencanaan. Yakni geologi dan vulkanologi, hidro-metereology i (kering), bencana non alam dan hidro-meteorology ii (basah)," kata Doni.

Ia pun menyatakan, BNPB telah mengupayakan revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) prioritas dan reforestasi. Begitu pula dengan tindakan pra bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana.

"Tindakan pasca bencana dapat dilakukan dengan penanaman vegetasi yang memulihkan dan melindungi misalnya vetiver sebagai pencegah longsor," tandasnya. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik