Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Teknologi AI, Polri Bisa Punya Robot Pelayan Masyarakat

Mediaindonesia.com
21/12/2020 21:45
Teknologi AI, Polri Bisa Punya Robot Pelayan Masyarakat
Polri akan lebih modern(Ist)

KEDEPAN Polri akan lebih modern, professional dan terpercaya lewat penguasa teknologi informasi yang hebat, serta layanan berbasis IoT dan Artificial Intelligence (AI).

Menurut pengembang teknologi informasi (TI) Kepolisian Tingkat 2 Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Div TIK) Mabes Polri, Brigjen Yehu Wangsajaya tidak menutup kemungkinan nantinya Polri akan memiliki robot polisi yang melayani masyarakat.

“Jadi impian saya, kita (Polri) harus punya Robo Cop (Robot Polisi) untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menerima laporan-laporan,” tutur  Yehu, dalam orasi ilmiahnya saat dikukuhkan sebagai anggota kehormatan Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) dalam webinar People-Centric Technology: IT Transparency & Traceability for Better Life yang digelar Universitas Budi Luhur bekerjasama dengan IAII (Ikatan Ahli Informatika Indonesia) DPW DKI Jakarta, kemarin.

Dia mengungkapkan, jika dalam era society 5.0 pemanfaatan teknologi AI sangat dibutuhkan, dan ke depannya visi polisi akan mengubah pemolisiannya dengan digital.

“Kita (Polri) sedang membangun itu semua serta mengembangkan setiap layanan polisi dengan menggunakan AI,” ujar alumnus Universitas Budi Luhur (UBL).

Yehu menambahkan, dengan Society 5.0 maka AI bisa mengolah big data yang dapat meningkatkan kemampuan manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat humanis. Pihaknya memprediksi, manusia akan memasuki era ketika semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri.

Baca juga : Perguruan Tinggi Didorong Terapkan Penggunaan Teknologi Geospasial

Society 5.0 merupakan konsep yang dirumuskan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang dikemukakan di ajang CeBIT, Hannover, Jerman pada 2017. Abe menyebut, Society 5.0 apat membantu Jepang menangani berbagai permasalahan, yang kemudian konsep tersebut diresmikan pada Januari 2019.

Sementara itu, Ketua DPW IAII DKI Jakarta Wendi Usino mengatakan, jika dalam people centric technology terdapat transparasi dan traceability, yang mana itu sangat berkaitan dengan nilai-nilai kebudiluhuran.

UBL mengedepankan Sembilan nilai kebudiluhuran yang bisa dikombinasikan untuk kehidupan yang lebih baik berupa etika bagaimana menjadi insan-insan Informatika yang cerdas dan berbudi luhur.

“Saya Kombinasikan etika bisnis dalam mengembangkan aplikasi yang bisa dipercaya, dengan nilai kebudiluhuran antara lain: sabar menyusukuri, cinta kasih, suka menolong, jujur, tanggung jawab, rendah hati, toleransi, kerjasama, sopan santun, yang bisa dipercaya. Budi Luhur for Better Life,’’ pungkas  Wendi Usinoyang juga Rektor UBL. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya