Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Kepala Daerah Pantau Kampus dan Sekolah

Syarief Oebaidillah
15/12/2020 04:20
Kepala Daerah Pantau Kampus dan Sekolah
Wali Kota Malang Sutiaji (kiri) berbincang dengan Kepala SMAN 2 Kota Malang Hariyanto, di SMAN 2 Kota Malang, Jatim, beberapa waktu lalu.(MI/Bagus Suryo )

PANDEMI covid-19 yang masih menunjukkan tren peningkatan kasus pada bulan ini membutuhkan respons cepat dari pimpinan daerah. Beberapa tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan rawan penyebaran covid-19 lebih baik dilarang berkegiatan.

Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, kini melarang seluruh perguruan tinggi di wilayahnya menggelar wisuda secara tatap muka. Pelarangan dilakukan lantaran jumlah kasus positif covid-19 terus meningkat.

Pelarangan tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Malang Nomor 30 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Wisuda dalam Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 bagi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.

Dalam surat yang ditandatangani Wali Kota Malang Sutiaji pada 10 Desember 2020 itu disebutkan seluruh rektor atau pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta melaksanakan kegiatan wisuda di lingkungannya dengan sistem daring dan tidak dilaksanakan secara tatap muka.

“Saya membuat SE Nomor 30 berkaitan dengan pelarang­an wisuda, karena biasanya awalnya para wisudawan dan yang hadir menaati protokol kesehatan, tapi begitu suasana senang hal itu tidak diindahkan lagi,” kata Sutiaji, kemarin.

Perguruan tinggi yang telah mematuhi surat edaran itu ialah Universitas Islam Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang.

Sikap tegas juga ditunjukkan oleh Pemkot Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan membentuk tim kajian penerapan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker) untuk mencegah covid-19, jika kegiatan belajar mengajar tatap muka jadi digelar tahun depan.

Kajian sudah berlangsung satu minggu terakhir, dan dilakukan di 15 dari 152 sekolah dasar di Kota Kupang. “Kajian ini untuk memberikan gambaran tentang strategi pengelolaan proses pembelajaran pada masa adaptasi tatanan kenormalan baru dan memberikan masukan kepada Pemkot Kupang tentang alternatif strategi pengelolaan pembelajaran yang dapat diterapkan,” kata Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man, kemarin.

Di lain pihak, Pemkot Palembang, Sumatra Selatan, masih mempertimbangkan penerapan sekolah tatap muka pada Januari 2021. “Penerapan sekolah tatap muka untuk siswa SD dan SMP masih dipertimbangkan, bahkan cenderung ditunda jika melihat kasus penyebaran covid-19 masih tinggi,” kata Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, kemarin.

Peringatan dini

Sementara itu, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Agama menilai, kasus 34 guru dan 11 kar­yawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta yang terpapar covid-19 belum lama ini bisa dijadikan peringatan dini.

Hal itu menjadi penting untuk meningkatkan kewaspadaan bagi lingkungan pendidikan madrasah dalam menangkal pandemi covid-19. “Kita prihatin dengan kejadian tersebut. Semoga ini sebagai early war­ning sekaligus pembelajaran buat kita semua bahwa covid-19 itu nyata dan di mana-mana. Kita harus terus waspada dan mengikuti protokol kesehatan secara ketat,” kata Direktur GTK Kemenag Muhammad Zain di Jakarta, kemarin. (Medcom.id/PO/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik