Vaksinasi Covid-19 Sukses Jika Masyarakat Disiplin 3M

Ferdian Ananda Majni
03/12/2020 17:03
Vaksinasi Covid-19 Sukses Jika Masyarakat Disiplin 3M
Sejumlah siswa mengikuti gerakan melawan covid-19 di wilayah Garut, Jawa Barat.(Antara/Candra Yanuarsyah)

PANDEMI covid-19 belum berakhir hingga saat ini. Pemerintah terus berupaya agar laju penyebaran covid-19 bisa ditekan. Salah satunya melalui pengadaan vaksin.

Tanpa dukungan masyarakat, program vaksinasi tentu tidak dapat berjalan lancar. Masyarakat harus proaktif dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Kedisiplinan itu juga harus dijaga sampai vaksin hadir.

"Protokol kesehatan 3M ini berdasarkan penelitian WHO dan telah ditetapkan sebagai standar semua negara. Kalau tidak melakukan apa-apa, kemungkinan kita tertular covid-19 itu 100%,” ujar pakar imunisasi Elizabeth Jane Soepardi dalam diskusi virtual, Kamis (3/12).  

Baca juga: Pemerintah Tambah Anggaran untuk Vaksinasi Covid-19

“Namun, kalau kita mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, itu menurunkan risiko penularan hingga 35%. Menggunakan masker bedah yang warnanya hijau atau biru, bisa menurunkan risiko penularan hingga 70%. Menjaga jarak aman, akan menurunkan risiko penularan sampai 85%,” imbuhnya.

Pernyataan Elizabeth juga didukung tenaga kesehatan yang kini berjuang merawat pasien covid-19, seperti Lia Gustina. Dia sudah bertugas di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran sejak April lalu.

“Saya berharap kepada masyarakat, untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Tidak berkerumun meski ada vaksin nantinya. Tetap mendukung kami yang ada di garda terdepan," kata Lia.

Lebih lanjut, Elizabeth mengingatkan semua pihak harus menyadari bahwa kapasitas produksi vaksin tidak cukup untuk semua penduduk. Artinya, upaya vaksinasi covid-19 pasti dilakukan secara bertahap.

"Sehingga, 3M harus tetap kita jalankan. Bahkan setelah kita divaksinasi, jangan merasa terlindungi 100%. Masker dan hand sanitizer terus kita bawa sebagai budaya ke depannya," pungkas Elizabeth.

Menyoroti program vaksinasi, pemerintah dikatakannya akan mengatur pihak yang menerima vaksin secara bertahap. Termasuk, jadwal dan lokasi vaksinasi.

Baca juga: Menristek Targetkan Vaksin Merah Putih Masuk Industri Awal 2021

“Tentu ini tidak semua orang. Itu yang harus kita mengerti. Misalnya yang diprioritaskan tenaga kesehatan terlebih dahulu. Kenapa? Karena mereka yang menolong orang sakit. Kalau tenaga kesehatan tertular, mereka bisa menularkan ke orang lain,” terangnya.

Sebagai tenaga kesehatan, Lia mengaku risiko penularan dari pasien covid-19 yang ditemui sangat besar. Oleh karena itu, dia mendukung langkah pemerintah untuk memberikan vaksin kepada tenaga kesehatan terebih dahulu.

“Saya berharap agar segera diadakan vaksinasi. Sehingga, tenaga kesehatan bisa terus menolong masyarakat yang terpapar covid-19. Masyarakat di luar sana mari kita bersama-sama memutus rantai penyebaran covid-19,” tandas Lia.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya